Hai, Camaraderie Gengs🌞🌻💛
Serius nanya, kamu masih baca cerita Camaraderie sampai sejauh ini karena apa?
Udah siap untuk baca kelanjutan kisah mereka? Taburkan dulu banyak cinta untuk Iyan Aya💛
Happy reading🥰
.
.
.
・༓☾ ☽༓・Di dalam ruangan yang berukuran 4 x 4 m itu, gadis berbalut baju tidur warna cokelat itu tengah duduk di kursi belajar. Kedua telinganya telah disumpal dengan earphone yang kabelnya terhubung dengan ponsel. Sebuah suara tengah dia dengar, menemaninya mengerjakan tugas selama hampir satu jam yang lalu.
Sesekali gadis itu akan menarik sudut bibirnya tatkala suara yang dia dengar sangatlah menyenangkan.
Ayaaa, hari ini langitnya cerah banget. Pasti karena Aya lagi senyum, hehe. Oiya, aku ada kabar gembira buat kamu, Ay. Penasaran, nggak?
Tanpa sadar, Raya mengangguk. Padahal sudah jelas Ryan tak akan bisa melihatnya melalui voice note itu.
"Udah nggak heran lagi. Kadang senyum-senyum, ngangguk, ketawa, salting, nyanyi-nyanyi. Ngeri lama-lama sama kamu, Ay." Alfi yang sudah selesai dengan beberapa tugasnya di OSIS pun menutup benda pipihnya, menaruhnya tetap di atas meja belajar usai memberikan perintah shut down pada benda tersebut.
"TIDUR, AY, TIDURRR! IYAAAANNN TERUS!" gerutu Alfi yang kini sudah berbaring nyaman di kasurnya, membuka ponsel yang beberapa waktu lalu sempat dia abaikan.
Raya tak mempedulikan ucapan Alfi. Dia masih dengan kegiatan awalnya. Tak ingin diganggu sama sekali.
Nilai matematikaku makin meningkat, Ay. Waktu ulangan harian nilaiku juga sempurna. Ternyata emang bener ucapan kamu dulu, matematika nggak sesulit itu selama mau belajar dan sabar. Makasih, loh, Ay.
Dari suaranya, terdengar bahwa Ryan sangat senang dan bangga mengatakannya. Dan hal itu tentu membuat yang mendengarkan juga ikut bahagia.
Oiya, Ay. Bintang bilang kangen sama kamu. Bunda juga. Kapan-kapan, pulang lagi ke sini waktu libur, ya, Ay? Kangen ke lapangan hijau lihat matahari terbenam dan makan es krim bareng kamu. Hehe
Dan mungkin ini rekaman terakhir aku hari ini. Selamat istirahat, Aya. Belajarnya jangan sampai kemalaman. Selamat tidur, Ayang. Aya kesayangan Iyan. Daaa~~~
"Selamat tidur juga, Iyan," gumam Raya, melepas earphone tadi dan menyimpannya. Menaruhnya di tempat asal dan mulai membereskan buku-bukunya.
Setelah usai dia baru sadar jika Alfi sudah lebih dulu masuk alam mimpi. "Yah, Alfi, padahal mau ngajakin makan ayam bareng, " ucap Raya. Mengingat mamanya yang datang sore tadi dan membawakannya cukup banyak makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie | End
Teen Fiction"Sejak awal seharusnya kita sadar, bahwa kita hanya dipertemukan, bukan untuk dipersatukan, apalagi untuk selamanya." - Camaraderie ●●● Berawal dari kesedihan Raya akibat ditinggal oleh orang tuanya, Ryan---sosok anak lelaki dengan sepeda hitam dan...