・༓☾ 35. Rumah Sakit ☽༓・

35 2 0
                                    

Hai, Camaraderie Gengs🌞🌻💛

Siapa yang udah nunggu update-annya Iyan Aya? Cung☝

Vote dan penuhi komentar di setiap paragrafnya, Gengs🙌 karena itu sangat berarti untuk aku dan Camaraderie💛

So, happy reading🥰
.
.
.
・༓☾ ☽༓・

Drrttt Drrtt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drrttt Drrtt

"Ay, hp mu berisik terus, ada yang nelpon!" seru Alfi cukup keras, gadis itu tengah merapikan pakaiannya di dalam lemari.

Raya yang tengah berada di dalam kamar mandi menyahut, "Iya, Fi."

Tidak lama kemudian, Raya keluar dengan pakaian lengkap dan handuk yang melilit di kepalanya, langsung mengambil ponsel. Keningnya sedikit mengernyit saat melihat nomor asing yang tertera di layar ponselnya tersebut.

"Hallo, ini benar nomornya Raya Amaranta?" Suara di seberang sana mengalun, terdengar sedikit ragu saat Raya menerimanya.

"I-iya, benar. Siapa?"

"Huh, syukurlah jika benar," ucapnya, terdengar helaan napas lega yang begitu kentara. Membuat Raya semakin mengernyitkan keningnya dalam.

"Mama kamu sekarang ada Rumah Sakit Matahari. Tolong kamu segera ke sini, ya."

Deg!

Jantung Raya seketika berpacu dengan cepat, perasaan cemas langsung menguasainya. "Ma-Mama," lirihnya.

Menyadari sahabatnya sedang tidak baik-baik saja, Alfi mendekat. "Ay?"

"Kamu siapa? Jangan bohongi Aya dengan bawa-bawa Mama!" Raya kembali menempelkan ponselnya di daun telinga, sedikit menggertak orang yang tengah tersambung di ponselnya itu.

"Aku nggak bohong, Raya. Aku Selatan, sahabat Alfi, kakak kelas kamu."

"Tolong segera ke sini, ya. Hati-hati."

Setelahnya, terdengar nada sambung yang terputus di ponselnya. Membuat Raya langsung menurunkan lemas bahunya saat itu juga.

Dan tanpa berpikir lama lagi, Raya berkata, "Alfi, tolong temani Aya ke Rumah Sakit Matahari. Mama sakit lagi."

"Ayo!"

Mengabaikan bagaimana Selatan bisa tahu nomor ponselnya, mengenal dia bahkan mamanya, untuk sekarang, bertemu Aira dan memastikan wanita yang telah melahirkannya itu baik-baik saja lebih penting baginya.

Camaraderie | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang