Seperti biasa, setelah pulang sekolah, Ellena berada ditaman, dan duduk diayunan menunggu pria itu. Hari ini ia sangat berharap pria itu datang, tapi disatu sisi ia juga ragu pria itu akan datang lagi setelah yang dilakukannya kemarin.
3 jam berlalu, hari pun semakin gelap Ellena masih terduduk diayunan taman. Apa mungkin ia tidak akan melihat pria itu lagi, kenapa hatinya menjadi sangat berat.
Ellena menghembuskan nafasnya kesal, lalu ia bangkit dari duduknya, dan bergegas pulang kerumah. Ellena memilih mampir dulu ke warung yang tidak jauh dari rumahnya.
"Bu In" sapa Ellena ke pemilik warung.
"Eh Neng El, baru pulang?" tanya Bu Ina.
"Enggak, udah dari tadi"
"Pasti nunggu ditaman lagi ya" tebak Bu Ina yang diangguki Ellena.
"Kemarin dia dateng Bu In, tapi Ellena gak nanya siapa namanya" curhat Ellena, sedih.
"Nah terus gimana atuh?"
"Makanya itu El nyesel banget Bu In"
"Kalo jodoh mah nggak akan kemana Neng, buktinya udah 6 tahun aja Neng El ketemu lagi kemarin"
Ellena senang mendengar perkataan Bu Ina yang selalu membuatnya lebih percaya diri. Ia memang kerap curhat kepada Bu Ina sejak dulu, karna dulu Bu Ina pernah bekerja di rumah Ellena sebagai pengasuhnya.
"Neng El tau nggak, depan rumahnya Neng El ada yang nempatin"
"Masa sih Bu In, kapan?"
"Baru tadi sore pindahan"
"Syukur deh jadi gak takut lagi kalo lewat depan rumah" ucap Ellena sambil memakan permen kesukaannya.
"Iya jadi gak perlu lari sampe nyusruk lagi kayak waktu itu" ejek Bu Ina.
"Bu In, itu kan karena udah malem banget, ya El takut lah" rengek Ellena tak terima.
"Iya-iya Neng El"
"Yaudah El pulang dulu ya Bu In" pamit Ellena, lalu melangkah pergi.
Sampai didepan rumahnya, Ellena menoleh ke rumah depan yang kini sudah terlihat terang. Ia tersenyum senang, jadi tidak perlu takut lagi kalau harus keluar rumah malam-malam.
"Permisi Kak" tiba-tiba ada pengendara motor mendekatinya.
"Saya dari layanan Foodshop mau mengantarkan pesanan atas nama Evano"
"Siapa ya Pak saya gak pernah denger nama itu" Ellena merasa bingung karena sepertinya tetangganya tidak ada yang bernama Evano.
"Tapi disini alamat rumahnya nomor 15" ujar Bapak itu melihat kelayar hpnya.
"Loh itu nomor rumah saya" sahut Ellena, sedikit kaget.
"Mungkin pacarnya kali yang mesenin buat Kakak, nih terima aja Kak, lagian juga udah dibayar" Bapak itu memberikan sekantong plastik berisikan makanan kepada Ellena.
"Tapi Pak, saya gak punya pacar"
"Udah gak papa Kak, terimakasih" setelah makanannya berada ditangan Ellena, Bapak Foodshop langsung pergi.
"Apa jangan-jangan rumah depan kali ya, yang beli" gumam Ellena. Ia pun memutuskan untuk bertanya pada penghuni rumah depan.
Dengan ragu Ellena memencet Bel rumah tetangga barunya. Tak lama seseorang muncul dari balik pintu, seorang pria yang selama ini ada dipikiran Ellena dan cinta pertama gadis itu. Ia sampai terpatung, tidak menyangka bahwa tetangga barunya itu ternyata orang yang dicarinya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET FIRST LOVE
Novela Juvenil"Kak" "Saya suka sama Kakak" "Nama saya Ellena, jangan lupain saya ya! ELLENA" Apa jika kalian bertemu cinta pertama kalian, setelah menunggu bertahun-tahun, juga akan melakukan hal yang sama seperti Ellena? Yuk langsung aja baca ceritanya👆🏻👇🏻 ...