14. KELUARGA ELLENA

1 1 0
                                    

Anna melangkah pelan menyusuri jalanan sekitar sekolahnya, menuju halte. Hari sudah mulai senja, ia pulang sedikit terlambat karena eskulnya. Anna menunduk, sibuk dengan pikirannya sendiri, hingga tiba-tiba langkahnya terhenti. Di hadapannya, tiga orang laki-laki berdiri berjajar, mengenakan seragam yang berbeda dari seragam sekolahnya. Mata mereka menatap ke arahnya, membuat Anna bingung.

"Anna kan? Dari SMA Merah Putih?" tanya salah satu laki-laki yang berdiri ditengah. Anna hanya mengangguk.

"Kenalin nama gue Gilang, dari SMK Perdana" ucap laki-laki itu sambil memaksa menyalimi tangan Anna.

Anna segera menarik paksa tangannya, "Ada apa ya?" tanyanya, merasa tak nyaman.

"Sebenernya udah lama gue merhatiin lo. Jadi intinya, gue mau minta nomer wa lo" ujar Gilang, menyodorkan hpnya.

Anna mencoba untuk menolak permintaan Gilang, tapi rasanya kata-kata sulit untuk keluar dari mulutnya.

"Nih lo gak punya pacar kan? Cuman nomer wa lo doang, gue juga gak minta aneh-aneh" cela Gilang, membuat Anna semakin takut untuk menolak permintaan laki-laki itu.

Desakan dari Gilang yang semakin kasar, membuat Anna terpaksa mengambil hp laki-laki itu. Saat hendak menekan nomornya, tiba-tiba seseorang merebut hp Gilang dari tangannya.

"Kak Daniel" gumam Anna, melihat Daniel menengahi mereka.

"Ngapain dia harus ngasih nomornya ke kamu" cetus Daniel, mengembalikan hp ke tangan Gilang.

"Lo siapa ikut campur?" bentak Gilang.

"Wis santai bro! Kenalin gue pacarnya Anna" balas Daniel, membuat Anna membulatkan matanya karena kaget.

"Anna gak punya pacar tuh" sahut Gilang, sedikit tak terima.

Daniel menoleh kearah Anna, "Sayang bilang dong" ujarnya, lagi-lagi Anna begitu kaget mendengarnya.

"I.. iya dia pacar gue" dengan terpaksa Anna mengikuti permainan Daniel.

Dengan wajah sombongnya, Daniel menatap Gilang yang kini tidak bisa berkata apa-apa.

"Jadi, jangan gangguin pacar gue lagi ya" ujar Daniel, kini nada suaranya berubah menjadi lembut.

Gilang dan kedua temannya pun, pergi dengan rasa kesal.

"Pacar?" tanya Anna, seperti meminta penjelasan dari Daniel.

"Gimana akting saya bagus kan?" Daniel menaik turunkan alisanya, seolah meminta pembenaran dari Anna.

"Biasa aja" ketus Anna.

Daniel menghela nafas kesal, "Seharusnya kamu tuh bilang makasih kek"

"Iya makasih Kak"

"Tapi... harus ada bayarannya dong"

Anna menatap Daniel sinis, "Saya juga gak minta Kakak buat nolongin saya kan"

"Kalo saya gak ada, kamu udah ngasih nomor kamu pasti, terus habis itu dia ngechat kamu setiap hari, neror kamu setiap hari" kata Daniel menakut-nakuti.

"Yaudah mau apa?" tanya Anna, lebih baik mengalah dari pada harus lanjut berdebat.

Dengan senangnya Daniel mengajak Anna menuju indomart diseberang jalan. Ternyata pria itu hanya ingin traktiran es krim dari Anna. Kini, mereka berdua duduk didepan indomart sambil memakan es krim yang mereka beli.

"Kakak cuma mau beli es krim aja, harus ditraktir ya" sindir Anna.

"Soalnya traktiran dari orang lebih enak, dari pada beli sendiri" sahut Daniel, tak mau kalah.

MEET FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang