Waktu pun berjalan begitu cepat, Ellena juga merasa kini hari-harinya begitu menyenangkan semenjak bertemu Evan, cinta pertamanya.
Anna dibuat heran melihat sahabatnya itu melamun sambil senyum-senyum sendiri. Memang bukan pertama kalinya, tapi setiap hari, ia selalu melihat pemandangan aneh itu.
"El plis deh, gak usah gila dulu hari ini" ujar Anna menyadarkan Ellena.
Ellena menoleh menatap Anna, "Kenapa sih?"
"Dari tadi tugas dari Bu Wanda belum lo kerjain, malah senyum-senyum sendiri"
"Gampang" balas Ellena dengan entengnya.
Anna geleng-geleng kepala melihat tingkah Ellena yang semakin hari, semakin aneh. Sepertinya sejak Ellena bertemu dengan orang yang disukainya, bukannya membaik malah jadi makin gila, pikir Anna.
Bel istirahat berbunyi begitu kerasnya, Ellena dan Anna dengan semangatnya beranjak menuju kantin.
"Ellena" panggil Bima, ketua kelas.
"Kenapa Bim?"
"Hari sabtu sore jadi kan?"
"Iya, btw jadinya kita berdua aja?"
"Iya, Laura gak bisa ikut"
"Oh oke"
Setelah mengobrol sebentar dengan Bima, Ellena dan Anna melanjutkan langkahnya menuju kantin.
"El, lo ngerasa gak sih kalo Bima suka sama lo"
Ellena kaget mendengar perkataan Anna, "Gila ya lo, enggak lah"
"Lah kenapa itu kan hak dia buat suka sama lo, lagian udah 3 tahun nih El, lo masih gak peka juga?" heran Anna. Entah kenapa Ellena selalu saja seperti menutup mata dan telinga saat ada yang menyukainya. "Nih ya, dia setiap hari selalu ngambilin jurnal kelas dan ngembaliin juga, padahal itu tugas lo sebagai sekertaris" sambung Anna.
"Berarti dia ketua kelas yang best kan Na"
"Hih, terus kenapa coba dia cuman ngajak lo beli kado buat Bu Arin, malah harusnya kan bendahara sama wakil yang ikut"
"Kan Laura sama Alesa gak bisa Na, makanya cuman gue doang, lo ngomong lagi gue sumpelin tisu nih" geram Ellena, lalu melangkah lebih cepat karena tak tahan mendengar perkataan Anna.
Kini mereka berdua duduk dipaling pojok kantin, tempat biasanya anak-anak introvet berada. Karena jauh dari keramainan orang-orang yang kelaparan, dan untung saja tempat itu belum terisi penuh.
"El, tau nggak sih ada cafe yang viral baru-baru ini?" Ellena yang tengah sibuk memakan bakso hanya mengendikan bahunya tanda tak tahu.
"Itu loh El yang cafe bawah tanah, bagus banget asli, terus nih ya stafnya cowok-cowok keren" ucap Anna dengan hebohnya.
"Dimana?"
"Dan goodnews nya lagi, cafe itu deket sini-sini, gue juga gak tau pasti dimana, tapi ya deket-deket sini, temen-temen udah banyak yang kesana"
"Oh~" balas Ellena seperti tidak bersemangat.
"Ayo lah El kesana" ajak Anna memaksa.
"Hari ini?"
"Iya"
Ellena berpikir sebelum menjawab, "Iya deh"
🤵🏻♂️👰🏻♀️
Ellena dan Anna menyusuri jalan sambil melihat maps. Ya mereka berdua setelah pulang sekolah, dengan semangat langsung mencari keberadaan cafe itu, apalagi Anna yang paling berantusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET FIRST LOVE
Teen Fiction"Kak" "Saya suka sama Kakak" "Nama saya Ellena, jangan lupain saya ya! ELLENA" Apa jika kalian bertemu cinta pertama kalian, setelah menunggu bertahun-tahun, juga akan melakukan hal yang sama seperti Ellena? Yuk langsung aja baca ceritanya👆🏻👇🏻 ...