Menjelang hari pernikahan, kesibukan menyelimuti Ellena dan Evan. Di tengah-tengah persiapan yang padat, mereka menyisihkan waktu untuk melakukan hal yang sangat berarti, yaitu memohon restu dari almarhum Papah Ellena dan Mamah Evan.
Pagi itu, mereka berdua berangkat menuju makam Papah Ellena terlebih dahulu. Udara sejuk menyambut ketika mereka tiba di pemakaman. Ellena menggenggam erat tangan Evan saat mereka berjalan menuju pusara.
Setibanya di sana, Ellena berlutut di depan nisan dengan hati penuh haru. "Assalamualaikum Pah" ucapnya, mencoba tersenyum. "Pah, El mau ngenalin Papah ke calon suami El. Ini Pah, namanya Kak Evano" Evan di sampingnya, tersenyum memandangnya. "Kak Evano itu orangnya baik banget Pah, jadi Papah gak usah khawatir ya disana"
Evan meletakkan tangan di bahu Ellena sebagai bentuk dukungan, lalu keduanya membacakan doa dengan penuh khidmat, berharap restu dari sang Papah untuk perjalanan baru mereka yang akan segera dimulai.
~
Setelah selesai dari makam Papah Ellena, mereka melanjutkan ke makam Mamah Evan. Langit yang sedikit mendung mengiringi langkah mereka saat tiba di sana. Makam Mamah Evan terletak di sudut pemakaman yang tenang, dikelilingi oleh pepohonan rindang.
Evan terdiam di depan makam Mamahnya, seolah mencari kekuatan dari kenangan masa lalu. Perlahan, ia berlutut di samping pusara, jemarinya menyentuh dinginnya batu nisan, sementara Ellena ikut berlutut di sampingnya, memberi dukungan tanpa kata.
"Mah, Evan sebentar lagi nikah, berarti Evan udah nepatin keinginan Mamah kan? Kenalin Mah, ini Ellena yang akan jadi istri Evan". Ia menoleh ke arah Ellena, senyuman kecil terlukis di wajahnya meski hatinya penuh kerinduan. "Bener kata Mamah, kalo Evan pasti akan nemuin pasangan yang cinta Evan apa adanya, dan Evan juga harus cinta ke dia lebih kan Mah? Iya Mah, Evan janji akan selalu cinta Ellena"
Ellena begitu terharu mendengar perkataan Evan, ia menggenggam tangan calon suaminya itu dengan erat. Mereka berdua membiarkan keheningan berbicara, memberikan penghormatan terakhir dengan penuh cinta dan harapan bahwa Mamah Evan akan memberkati perjalanan mereka ke depan.
~
Setelah selesai dari makam, Evan dan Ellena melanjutkan perjalanan menuju rumah Kakek Evan. Di sepanjang perjalanan, Ellena tampak gelisah, tangannya berkali-kali menggenggam erat kursi mobil. "Tenang aja, Kakek gak galak kok" ujar Evan sambil tersenyum lembut, mencoba menenangkan hati Ellena yang penuh kegugupan.
Sesampainya di rumah Kakek Evan, bangunan tua nan megah itu terlihat begitu tenang di tengah taman yang rapi. Ellena menarik napas panjang sebelum keluar dari mobil. Mereka berjalan masuk ke halaman rumah, melewati pintu depan yang besar. Di dalam, suasana rumah terasa hangat meskipun penuh dengan kesan klasik.
"Kek" panggil Evan dengan suara lembut namun tegas. Tak lama kemudian, seorang pria tua dengan rambut memutih keluar dari dalam kamar.
Wajahnya menunjukkan senyum hangat saat melihat Evan. Namun, ia sedikit bingung dengan gadis yang berdiri disebelah Evan.
"Kek, kenalin ini calon istri Evan"
"Halo Kek, nama saya Ellena" sapa Ellena, wajahnya benar-benar terlihat tegang.
Kakek Evan begitu terkejut, karena tiba-tiba Evan, cucu kesayangannya, memperkenalkan seorang gadis. Kakek mendekati Ellena, melihat wajah Ellena dengan seksama.
"Kamu kenapa mau sama Evan?" tanya Kakek, membuat Ellena bingung akan menjawab apa.
Ellena melirik kearah Evan, tapi pria itu malah mengodenya untuk menjawab. "Karena... Kak Evano ganteng" jawabnya, begitu jujurnya. "Eh, maksud saya karena saya suka sama Kak Evano, orangnya baik, sopan, pinter, gitu sih Kek"
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET FIRST LOVE
Teen Fiction"Kak" "Saya suka sama Kakak" "Nama saya Ellena, jangan lupain saya ya! ELLENA" Apa jika kalian bertemu cinta pertama kalian, setelah menunggu bertahun-tahun, juga akan melakukan hal yang sama seperti Ellena? Yuk langsung aja baca ceritanya👆🏻👇🏻 ...