Pagi itu, Evan, Daniel, dan Juan duduk santai di ruang tamu, menonton TV bersama. Suasana begitu tenang hingga tiba-tiba bel rumah berbunyi, memecah fokus mereka pada televisi.
Evan berdiri dan berjalan ke pintu untuk membukanya. Saat pintu terbuka, ia melihat Ellena berdiri di depan, sambil menggendong kucing kesayangannya. Wajahnya tampak muram, dan bibirnya cemberut.
"Kenapa?" tanya Evan, khawatir.
"Puppy udah ngehamilin anak orang" jawab Ellena, merengek.
Dahi Evan mengerut, ia sampai mengalihkan pandangnya pada Puppy. "Kamu tau dari mana kalo Puppy ngehamilin anak orang? Emang dia bisa ngomong?". Rasanya Evan ingin sekali tertawa, tapi ia menahannya, karena melihat wajah Ellena yang begitu sedih.
"Tadi si ceweknya dibawa kerumah, terus waktu aku lihat, perutnya udah gede banget Kak" jelas Ellena, "Dan parahnya lagi si cewek itu anaknya Kak Intan yang rumahnya deket gang itu, nanti kalo Kak Intan minta pertanggung jawaban Puppy gimana?" sambungnya, nada suaranya benar-benar begitu khawatir.
Tawa Evan pun pecah, ia tak sanggup menahannya lagi. Wajah serius Ellena saat berbicara, dan apa yang ia bicarakan sungguh sangat lucu.
"Kak Evano kok ketawa sih?"
"Ya habisnya kamu lucu banget, kucingkan emang harusnya gitu"
"Tapi Puppy itu masih kecil Kak" sahut Ellena, kesal.
"Udah besar itu"
"Sama aku aja tinggian aku"
"Gak jauh"
"Kak Evano!"
Ellena pun langsung menerobos masuk kedalam rumah Evan. Ia ikut bergabung bersama Daniel dan Juan yang sedang fokus menonton televisi, disusul Evan dibelakangnya.
"Habis ngomongin apa sih lama bener?" tanya Daniel, mengalihkan pandangannya dari televisi, ketika Ellena duduk disebelahnya.
"Kepo banget Kak Daniel"
"Jangan-jangan... kalian lagi menjalin hubungan diam-diam ya" tuduh Daniel, yang mendapatkan lemparan bantal dari Evan.
"Aamiiinnn..." sahut Ellena.
"Cil... Cil... lo tuh mikirinnya sekolah dulu, baru cinta-cintaan" timpal Juan.
Wajah Ellena seketika berubah kesal, "Kenapa sih? Orang tua diem!" balasnya, tak ingin memperpanjang perdebatan dengan Juan.
Saat Juan akan menyahuti lagi, Daniel bergerak cepat menyumpali mulut pria itu dengan camilan. Juan menatap Daniel kesal, lalu ia memilih untuk menonton televisi kembali.
Pandangan Daniel tiba-tiba melihat kearah casing hp Ellena, "Casing hp kamu, pas banget sama punya Evan, El"
"Hah?"
"Tadi aku lihat punyanya Evan gambarnya nobita, nah kamu shizuka. Kok bisa pas gitu ya?"
Ellena langsung menoleh kearah Evan yang duduk disebelahnya, "Kak Evano udah pake casingnya?" tanyanya senang.
"Mm" jawab Evan, pandangannya masih kearah televisi.
Ellena tersenyum senang, tak sia-sia ia membeli casing couple. Berkat saran dari sahabatnya Anna, makasih Anna muach!!!
"Saya pake karna terpaksa aja, takut tiba-tiba hp saya jatuh, terus cepet rusak" sambung Evan, membuat hati Ellena yang tadinya melayang tinggi, jadi terjatuh dan tak bisa bangkit lagi.
"Its oke, yang pentingkan dipake" sahut gadis itu. Stay cool El.
Tiba-tiba, Evan bangkit dari duduknya tanpa berkata apa-apa dan berjalan menuju dapur. Ellena, yang duduk di sampingnya, secara refleks mengikuti gerakan Evan dengan pandangannya, penasaran. Tanpa berpikir panjang, ia pun memutuskan untuk bangkit dan berjalan pelan mengikuti Evan ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET FIRST LOVE
Teen Fiction"Kak" "Saya suka sama Kakak" "Nama saya Ellena, jangan lupain saya ya! ELLENA" Apa jika kalian bertemu cinta pertama kalian, setelah menunggu bertahun-tahun, juga akan melakukan hal yang sama seperti Ellena? Yuk langsung aja baca ceritanya👆🏻👇🏻 ...