🏰
"Ini kan..."
Ucapannya seakan terjeda secara otomatis. Mata dan mulutnya terbuka lebar kala indra penglihatannya normal kembali setelah bangun tidur.
Bukan karena gak suka matanya bisa melihat dengan jelas. Tapi alan terkejut mengetahui apa yang kedua matanya lihat.
Sebuah bangunan besar dengan nuansa putih termaram disinari lampu lampu kecil di sekitaran taman yang ada disebelahnya.
Alan terdiam mematung dengan pikirannya yang berbutar dikepalanya.
Belum selesai dan masih memproses apa yang terjadi,aroon datang dan segera menggandeng tangannya berjalan maju kedepan.
"Ayo sayang,kita masuk-"
Namun seakan menginjak lem,kedua kakinya gak mau bergerak mengikuti ajakan aroon.
Aroon berbalik dan mendekatkan wajahnya didepan wajah alan yang seperti orang kagum atau terkejut itu.
"Hei,kamu kenapa?"
Dengan suara sedekat itu akhirnya membuat alan kembali sadar. "Hah?"
"Kamu kenapa bengong gitu?" Aroon ikut bingung,mengikuti arah pandang kekasihnya dan melihat siapa tau ada yang aneh diatas sana tapi gak ada apa apa.
"Kamu liat apa sih? Liat hantu ya?"
"Ya kadang ada mbak kunti nangkring disana sih,dia gak ganggu kok. Abaikan aja,yuk masuk"
Lagi lagi alan diam tapi kali ini dia yang menahan pergerakan aroon.
"Kenapa sih?"
"Kak kita ada dimana?" Tanya alan masih menatap horor bangunan itu. Tangannya meremas kaos yang dikenakan aroon.
Aroon yang melihat kekasihnya berkeringat dan sedikit pucat itu mendekat dan menangkup pipinya. "Arslan,kamu kenapa pucat gini? Plis jawab jangan bikin aku cemas. Kamu gak enak badan?"
"Kita ada dimana?" Kalimat yang sama alan lontarkan.
"Taraaaa.... kita ada dirumahku"
"A-apa?!"
"Kan dimobil aku dah bilang kalo kita akan ke rumahku,kamu kayaknya ngantuk banget tadi sampek gak denger. Udah ah,ayo masuk nanti kamu kedinginan disini"
"T-tapi kak"
"Gak ada tapi tapian. Gausah malu,keluargaku baik semua kok. Errr... gak semua juga sih,ada yang sengklek hehe..."
Gak mau babibu lagi aroon pun menyeret paksa alan. Pintu kayu berukir nan megah tersebut terbuka,mereka masuk kedalam.
Pemandangan pertama adalah ruang tamu.
"K-k-kak sebenernya ini-"
"Ini rumahku yank,eh-arslah maksudnya hehe lupa kalo backstreet"
"Bukan itu!"
"Terus apa?"
"I-ini... anu- se-s-sepertinya a-aku.. per-"
"Ishh kamu grogi ya? Tenang aja,aku jamin orang orang disini menerimamu dengan baik sebagaimana om krist menerimaku. Tunggu sini ya,aku panggilin papa dan yang lain dulu ya"
"T-tu-tunggu-" terlambat aroon sudah pergi.
Kini berdirilah alan sendirian di tengah tengah ruang tamu luas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
▪︎MY PERVERTED FAMILY▪︎[MEET S4] brightwin🔞
Fanfiction"kakaaakk pengen alex,boleh na?" Book ke-4 dari 'Meet'🔞 Sequel dari 'My Little Family' 🔞 Dedek aroon udah gede,waktunya untuk kebucinan seorang vachirawit kecil untuk mengejar pujaan hatinya. Apa bakal berjalan mulus kayak pantat papanya? Atau mal...