🙀
Pagi hari telah tiba,sinar mentari yang hangat dan semilir angin membuat semangat untuk melakukan aktivitas sehari hari bagi kebanyakan orang.
Pintu salah satu kamar asrama terbuka membiarkan sinar mentari yang terang menyorot sosok pria imut yang berdiri diambang pintu tersebut.
"Uwahh pagi ini cerah banget" serunya seraya melakukan gerakan kecil layaknya senam.
"Kak ayo-haiishhh!"
Berbeda lagi dengan pasangannya,si pria besar yang sepengetahun alan barusan lagi memasang sepatu tapi kini malah meluk guling diatas ranjangnya.
"Kakak kok malah tidur lagi sih"
"Ayo berangkat kak. Kakak ihhh...ayo"
Alan berusaha menarik tangan aroon agar bangun. Walau sulit karena badan pacarnya itu besar pada akhirnya aroon pelan pelan berdiri juga walau ogah ogahan.
"Males yank,mau bobok aja" ucapnya loyo.
"Gak ada waktu bercanda kak,ayo buruan keburu telat tau"
"Tapi yank aku-hoaam masih ngantuk"
Semalam aroon kena insomnia. Gara gara sebelum tidur dia minum kopi habis satu gelas. Alhasil aroon grusak grusuk karena bingung gak bisa tidur dan membuat alan kebangun dan ribet karena harus menepok nepok pantat aroon dan menetein sampek si doi beneran tidur.
"Makanya lain kali sebelum tidur jangan minum kopi"
"Kan kamu yang bikinin"
Seketika alan langsung ingat. Dia salting karena ngomelin aroon padahal dia sendiri yang bikin aroon rewel gini. Alan kan niatnya cuma mau menjadi pacar yang baik saja gak tau kalo efek kafein dikopi bikin aroon insom.
"K-kan aku cuma-haishh kalo gak mau yaudah tidur sana,biar aku berangkat sendiri"
"Sayaaang jangan tinggalin aku" aroon meluk alan dari belakang.
Alan putar badan dan menangkup wajah bantal aroon. Dia usap dan benerin rambutnya yang agak berantakan.
"Lihatlah betapa tampannya pacarku ini,masa udah setampan ini malah males kuliah? Katanya mau jadi suami yang bertanggung jawab?" Ini alan terpaksa pake gombalan gini meski sebenernya dia malu banget
Sedikit gombalan dari alan ternyata berhasil membuat bibir aroon yang manyun terukir senyuman.
"Arslan..."
"Apa kak-eh"
Aroon membuat alan terlonjak kaget karena menarik pinggangnya untuk merapat dengannya.
Sekarang perut mereka saling menempel dan wajah keduanya pun hanya berjarak beberapa senti saja.
"Baiklah,papa alan. Ayah aroon akan berangkat kuliah hari ini" ujarnya selembut dan semenawan mungkin.
Dengan jarak sedekat itu,hembusan napas aroon saja menerpa permukaan wajahnya. Alan terpaku sejenak akan paras pria didepannya ini saat mengucapkan kalimat pendek barusan.
Mungkin berlebihan jika dibilang kalo alan terpukau dengan paras aroon tapi memang itulah yang dia alami.
Perlahan dari pipi hingga merata keseluruh wajah rona merah mulai menyebar diwajah alan. Dia langsung buang muka dan memukul dada aroon.
"Ihh kakak apa sih"
"Dibilangin jangan panggil dengan sebutan itu" cicitnya malu
Sumpah demi apapun alan berasa abg perawan yang sejatinya sudah gak perawan lagi digodain pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
▪︎MY PERVERTED FAMILY▪︎[MEET S4] brightwin🔞
Fanfiction"kakaaakk pengen alex,boleh na?" Book ke-4 dari 'Meet'🔞 Sequel dari 'My Little Family' 🔞 Dedek aroon udah gede,waktunya untuk kebucinan seorang vachirawit kecil untuk mengejar pujaan hatinya. Apa bakal berjalan mulus kayak pantat papanya? Atau mal...