오 • Lima

485 96 31
                                    

Vote dan komen juseyooo🤍🫶🏻

***

Mendapatkan sebuah undangan pertemuan dari Daebi-mama lumayan mengejutkan Suzy. Salah seorang dayang 'mertua'-nya tersebut datang ke Balai Daejojeon pagi-pagi sekali hanya untuk mengabarkan kalau Daebi-mama menginginkan kedatangan Ratu In Hye di kediamannya, Istana Utara.

Semumur hidupnya, belum pernah Suzy dipertemukan dengan orang tua kekasihnya apalagi memiliki mertua, jadi untuk masalah ini dia cukup bodoh. Suzy juga tidak punya teman yang bisa memberitahunya hal-hal yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan seorang mertua.

Bermodal informasi dari Na Rae serta Yoon Sang-goong, mereka berkata Suzy hanya perlu bersikap sopan dan jangan mencurigakan, Yoon Sang-goong pun terus mewanti-wanti agar Suzy keliahatan sehat, jangan mempertontonkan keanehan perilakunya yang berubah, bisa bahaya. Ketika ditanya mengapa demikian, Yoon Sang-goong menjawab.l begini,

"maaf hamba harus berkata jujur, tapi tidak ada seorangpun di istana ini yang menerima kehadiran Mama. Keselamatan Mama terancam di setiap langkahnya. Alangkah baiknya Mama jangan mempercayai siapapun, termasuk hamba dan dayang-dayang Mama yang lainnya."

Seram, ya? Baik Suzy tidak pernah menyangka akan seberat itu kehidupan Ratu In Hye di sini, Yoon Sang-goong bilang jangan percaya siapapun termasuk dirinya dan dayang lain, tapi melihat perlakuan mereka selama ini pada Suzy, rasanya sangsi Na Rae atau si nenek peyot ini akan berbuat jahat padanya. Tapi berhati-hati tetap perlu.

"Daebi-mama, Jungjeon-mama sudah datang.." begitu pengumuman hadirnya Suzy, dua orang dayang menggeser pintu ruangan Daebi-mama, pandangan Suzy langsung disuguhi penampakan seorang perempuan paruh baya berwajah tegas dengan iris tidak bersahabat. Daebi-mama memberi senyuman kaku ke arahnya.

Suzy mematung seketika. Pasalnya aura sang ratu terdahulu begitu kuat mampu menggetarkan lututnya. Ini kali pertama Bae Suzy merasa tegang menghadapi orang lain.

"Mama, beri hormat.." bisik Yoon Sang-goong saat menyadari picingan mata Daebi-mama menajam tatkala Ratu In Hye hanya terdiam mematapnya.

Terperanjat dengan wajah kebingungan, Suzy pun melakukan penghormatan sempurna ala-ala drama saeguk yang pernah ia tonton. "HORMAT HAMBA DAEBI-MAMAAA~" berkata lantang, Suzy malah kelihatan aneh. Pupil Daebi-mama semakin membesar, cukup terkejut pula karena suara Ratu In Hye terdengar kencang.

Bagaimana tidak kelihatan aneh? Penghormatan yang Ratu In Hye beri layaknya penghormatan seorang kasim pada raja. Dia terlalu berlebihan.

"sudah cukup, Mama." Terur Yoon Sang-goong pada Ratu In Hye yang masih menempelkan keningnya di lantai.

Suzy bangkit, secara alami ia berjalan sopan menghampiri Daebi-mama yang masih tersenyum kecut. "mereka berkata sakitmu cukup parah, tapi melihatmu yang begitu bersemangat sepertinya aku tidak perlu khawatir." Tuturnya.

"ya, hamba bersyukur diberi pemulihan yang cepat oleh Dewa," balas Suzy, suaranya dihaluskan menjadi mode perempuan anggun.

Daebi-mama tak henti mengamati Ratu In Hye, menyadari ada sesuatu yang berbeda dari perempuan ini, namun dia belum menemukan apakah itu. "katanya kau siuman sejak satu pekan lalu, kenapa tidak langsung menemuiku? Aku sampai harus menyuruhmu datang untuk memberi salam."

"tapi, bukannya yang harus dijenguk itu yang sakit, ya?" Suzy bertanya polos.

"Jungjeon-mama, anda mungkin tidak tahu, tapi menurut adab di istana anda harus mendatangi para tetua untuk menyampaikan berita baik. Itu namanya sopan santun." Teguran halus dari seorang dayang Daebi-mama merupakan sindiran halus untuk Ratu In Hye yang sedari kecil tak pernah mendapat pendidikan sopan santun karena Ratu In Hye bukan kalangan bangsawan.

The Queen of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang