십이 • Dua Belas

518 100 33
                                    

Happy reading, jangan lupa vote dan komennya🫶🏻

***

Dorongan panas yang menggelora membakar jiwa Suzy. Perempuan itu selalu menyukai beragam penyatuan apapun bersama laki-laki, seolah-olah hasrat dahaganya terpuaskan. Tapi jika menjabarakan seperti ini bukankah dia terdengar seperti maniak?

Lupakan soal itu, terlalu puitis bisa membuat Suzy lupa dengan apa yang sedang ia lakukan bersama Lee Hyun. Kita fokus saja ke pergelutan lidah yang semakin intim ini.

Lee Hyun tiba-tiba melepaskan ciuman mereka. Pria itu terlihat terkejut dan linglung dalam satu waktu. Tidak ingin berhenti, Suzy segera menarik wajah Lee Hyun lagi dan lebih dulu bersikap liar dengan mencumbu bibir Lee Hyun. Tak perduli jika dirinya disebut murahan oleh pria itu, toh ternyata Lee Hyun pun menyukainya.

Dalam pikiran Lee Hyun saat ini, dia terkesan mengetahui seberapa hebatnya Ratu In Hye dalam berciuman. Permaninan bibir perempuan itu berhasil membuat Lee Hyun mabuk kepayang dan ingin melakukan sesuatu yang lebih. Bohong sekali jika selama ini Lee Hyun tak pernah menginginkan Ratu In Hye seutuhnya, dia pria normal yang tentunya tak akan bisa menolak perempuan dewasa seperti Ratu In Hye yang sayangnya tak hanya punya tubuh molek namun parasnya pun di atas rata-rata.

Selama ini Lee Hyun hanya bergaul dengan Seo Ji Hwa, berputar dalam lingkaran perempuan itu dan tak pernah menoleh pada sekitar tanpa mengetahui bagaimana luar biasanya seorang Ratu In Hye. Lee Hyun menjadi semakin menginginkan perempuan ini, sungguh.

Tapi, tidak dengan situasi seperti sekarang.

Baginya, bercinta adalah sesuatu yang sakral yang menyatukan dua tubuh menjadi satu. Ratu In Hye yang tak pernah disentuh laki-laki berhak memiliki malam pertama yang tak akan bisa ia lupakan seumur hidupnya, dan pengalaman itu harusnya disiapkan dengan begitu spesial, dilakukan di tempat romantis, bukan di Rumah Bordil dalam keadaan Ratu In Hye telah dibeli olehnya dengan sangat tak beradab.

Bagaimana bisa Lee Hyun memperlakukan Ratu In Hye semurah itu?

Suzy sudah berbaring di tempat tidur, dia siap menerima segala apapun yang akan Lee Hyun lakukan padanya. Bahkan di kepalanya kini tersusun skenario gaya apa saja yang akan ia lakukan bersama pria ini. Tapi setelah beberapa saat Lee Hyun hanya mengamatinya dalam diam tak bereaksi apapun dan itu menimbulkan kekesalan bagi Suzy.

"kenapa diam saja?" pada akhirnya Suzy bertanya. Jika terus dibiarkan bisa-bisa moodnya hilang.

Lee Hyun menggaruk bagian belakang kepalanya dengan kikuk, dia lantas duduk di pinggiran rajang guna mendekati Suzy. "pertama, dengarkan aku baik-baik agar kau tidak salah paham."

Alis Suzy saling bertaut heran.

"Jungjeon, kau sungguh menggoda dan mempesona. Kau punya banyak kelebihan yang membuatmu terlihat hebat. Kau mungkin sudah tahu itu dan aku sangat menghargainya."

"yeah, I know. Aku tahu aku luar biasa, tapi kenapa kau diam saja?"

Padnangan Lee Hyun kabur kemana-mana, dia mengamit lengan Suzy dan mengelusnya. "aku selalu ingin melakukannya denganmu.. tapi tidak seperti ini caranya."

"maksud? Jelaskan lebih tegas dan jangan membuang waktu. Aku tidak suka."

Lee Hyun sedang mengatur kata-kata yang sebisanya tidak menyakiti hati perempuan satu ini. Dia sangat tahu watak Ratu In Hye yang mengedepankan ego lebih dari apapun sehingga jika dihadapkan penolakan tentunya Ratu In Hye akan sangat membenci itu.

"kau bukan lagi sebagai wanita penghibur, kau seorang Ratu. Menurutmu apa pantas melakukan itu di rumah bordil? Aku rasa sangat tidak etis untukmu," terang Lee Hyun pada akhirnya.

The Queen of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang