이십육 • Dua Puluh Enam

322 78 25
                                    

Selamat membaca🩷

***

Sangat disayangkan, kenapa Sean tidak hidup di Goryeo dan jadi prajuritnya saja, pikir Suzy sejak ia mulai banyak menghabiskan waktu bersama Sean Kim. Jujur saja, pria itu punya segudang daya tarik. Dia ramah dan ternyata--baru Suzy ketahui--Sean gemar bercanda. Ah, pria dengan selera humor yang bagus memang selalu seksi.

"boleh aku memanggilmu Sean tanpa embel-embel Jendral?" lihat siapa yang mulai berani. Tentu saja Bae Suzy, si penggoda ulung.

Sementara itu Sean tersenyum malu-malu, "suatu kehormatan bagi hamba, Yang Mulia."

"no, no, no.. just call me Suzy. Nama asliku."

"bagaimana bisa hamba selancang itu?"

"di antara teman mana ada batasan." Perempuan itu memberi cengiran lebar. "kita sudah bisa dikatakan teman, bukan?" tidak lupa memberi kedipan sebelah mata yang super genit.

Sean menerima sinyal-sinyal perempuan penuh hasrat di depannya, jelas sekali dia sudah mulai tertarik padanya. Tapi yang menarik, perempuan itu adalah seorang Ratu di sebuah negeri makmur yang tentunya masih memiliki suami. Jadi Sean berpikir mengenai batasan-batasan antara mereka yang sebaiknya mulai harus dipertimbankan agar tidak ada gosip menyebar.

Namun hanya untuk berteman saja, bukankah tidak masalah?

"teman kata yang bagus." Pria itu mengembang senyum kecil.

"exactly." Suzy menyetujui, melayangkan sebelah tangannya untuk melakukan high five. Sean terlihat bingung, dengan begitu Suzy menyuruhnya melakukan hal yang sama lalu mempertemukan kedua tangan mereka.

"well, chingu, today kau akan di interview oleh si Raja, kan? Let me tell you beberapa tips agar tidak terlalu di-intimidation pria itu."

Percampuran kata yang Ratu In Hye ucapkan sebenarnya bisa dibilang cukup membingungkan, namun Sean mengerti, karena dia sangat fasih berbahasa inggris.

"kalau boleh tahu, memangnya Jusang-jeonha sangat menyeramkan?"

Suzy menyembuh tawa. "pppfft, hell no, dia hanya berlagak menyeramkan padahal klemar-klemer."

Sedari awal Sean sudah memiliki dugaan terkait hubungan Ratu dan Raja yang kurang harmonis. Masalahnya perempuan unik satu ini kerap menjelek-jelekan suaminya sendiri, apa mungkin memang ada sesuatu yang salah dengan pernikahan mereka?

"jadi, apa yang harus hamba lakukan...Suzy?" Sean memberanikan diri menyebut langsung nama sang Ratu.

Suzy mulai merubah rautnya menjadi lebih serius, ia mengisyaratkan agar Sean mendekat padanya dan memberi daun telinga kemudian perempuan itu berkata, "tidak ada, hanya jadilah diri sendiri. Ungkapkan keinginanmu dengan tulus, jangan terbata-bata karena dia paling benci seseorang yang tidak kompeten. Dan yang terpenting.. tawaranmu harus menguntungkan Goryeo sebesar 70%."

Tunggu, bukankan 70% terlalu besar? Jika pihaknya hanya mendapat 30% dari kesepakatan mereka itu namanya rugi. Sean ingin melayangkan protes tapi akan sia-sia jika berkata pada Ratu In Hye, dia harus mengobrol langsung dengan Lee Hyun. karena mau seberpengaruh seorang Ratu, segala keputusan tetap ada di tangan Raja.

"dalam hitungan sebesar itu, sepertinya hamba harus bisa mengambil hati Yang Mulia Raja karena yang hamba tawarkan juga berupa kesepakatan yang sangat besar dalam memberi keuntungan Goryeo."

"memangnya kau mau menawarkan apa, sih, sebenarnya?" Suzy sebenarnya belum terlalu tahu secara detail.

"sebuah harta karun...?" pria itu tergelak.

The Queen of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang