이십이 • Dua Puluh Dua

419 93 24
                                    

Selamat membaca, jgn lupa vote dan komennya ya silent readers🥲

***

Tidak pernah sebelumnya Gubernur Seo diperlakukan begini. Pagi hari sekali prajurit istana mendobrak gerbang kediamannya, menyeret dia dan segenap keluarganya dengan tuntutan perdagangan manusia ilegal. Tak hanya itu, mereka pun berhasil menemukan penjara bawah tanah rahasianya lalu membebaskan para tawanannya.

"INOM! LANCANG SEKALI KALIAN MELAKUKAN INI PADAKU!"

Di saat kondisinya masih dilanda diare belakangan ini--yang entah sudah memakan apa--membuatnya susah beraktivitas seperti biasa, terus diberi cobaan seperti ini. ada apa dengan hidupnya?

Prajurit Sung mengabaikan teriakan bising dari Gubernur Seo, selebihnya ia bertanya ada berapa tahanan di bawah sana.

"26 perempuan dan 5 gadis kecil."

Sontak gerlingan tajam Prajurit Sung tampilkan ke arah Gubernur biadab tersebut. "manusia kejam. Kau akan mati di penjara."

"apa yang harus kita lakukan dengan mereka, Ketua?" tanya bawahannya.

"bawa semua orang ke istana," ia masih memandang Gubernur Seo. "dan kau, bersiap bertemu Jusang-jeonha dan Jungjeon-mama, entah hukuman apa yang akan mereka beri tapi ku harap kau tidak mati terlalu dini. Setidaknya kau harus mengalami penderitaan panjang."

Rasa takut dan penyesalan langsung menrajai Gubernur Seo, mendengar dua penguasa Goryeo disinggung mengantar kakinya guna berlutut di depan para prajurit. "maafkan aku--tidak, maafkan hamba! Hamba hanya melakukan perintah dari Menteri Jung untuk menahan dan menculik mereka selebihnya hanya Menteri Jung yang tahu.."

"terimakasih informasinya, lebih baik kau katakan itu pada Raja dan Ratu. Cepat seret dia!"

"tu-tunggu.. aku tidak bisa meninggalkan rumah, pe-perutku sakit. Kalau aku--"

"jangan banyak bicara!"

***

Rasanya setiap bulan melakukan eksekusi ini. Suzy sudah bosan duduk di kursi kebesarannya untuk menghukum penjahat-penjahat di Goryeo, ternyata sebanyak itu manusia keji di dunia ini. Hilang satu tumbuh seribu, kalau kata pepatah. Perempuan itu menguap menunggu Gubernur Seo yang sedang di bawa kemari, sementara di hadapan ia dan Lee Hyun, Menteri Luar Negeri Jung sudah bertekuk lutut pasrah menerima segala hukuman yang akan ia dapat.

"nanti malam akan ada festival lampion di kuil. Kau harus datang." Lee Hyun masih sempat-sempatnya membisiki Suzy.

"apa akan banyak pria tampan di sana?"

Pria itu sontak membelalak mata, "kenapa setiap pembahasan selalu merujuk pada pria lain?" desisnya sebal.

"because I love them. Mereka menjadi penyegar otakku yang mengebul."

"lalu aku bagaimana? Kurang tampan hingga kau masih mencari di luar?"

Suzy menoleh sepenuhnya, ia mengangkat dua tangan seolah tengah menilai proporsi wajah Lee Hyun. "kau... lumayan, lah."

"lumayan? Wajah seperti aku kau bilang lumayan?! Hei, Jungjeon kau--"

"cause I.... know what you like boy, ah, ah.. you're my chemical boy.." perempuan itu malah bersenandung dan mengabaikan Lee Hyun yang masih naik pitam sembari memutar-mutar ujung rambutnya.

Lee Hyun tak sadar menggertak gigi dengan pincingan mata memikirkan apa sudah benar keputusannya memilih perempuan ini dibanding Seo Ji Hwa. Mungkin dia sudah kena sihir bisa mencintai perempuan paling menyusahkan di dunia hingga buta karenanya dan melepaskan perempuan lain yang sudah ia kenal sejak lama. Tapi, jika diberi kesempatan memilih lagi, Lee Hyun akan tetap memilih Ratu In Hye sepaket dengan sifat menyebalkan dan uniknya. Mau bagaimanapun dia telah jatuh cinta.

The Queen of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang