일 • Satu

635 87 11
                                    

***

Seoul, 2023.

"perempuan binal! Kemari kau, sialan!"

Huh.. huh..

Bae Suzy berlari kencang dari kejaran anjing bulldog di belakangnya. Tidak, bukan anjing sungguhan, dia hanya seorang ibu-ibu sosialita yang tak terima suaminya mengencani gadis belia sepertinya. Dua puluh tahun bisa dikatakan masih belia, bukan?

Oke, kenapa dia lari? Bukannya tidak berani, kawan, Suzy pernah belajar bela diri saat sekolah dasar dia adalah atlet Karate handal. Hanya saja, lawan Suzy kali ini tidak sepadan karena dia membawa tongkat Baseball di tangannya yang siap sedia menghancurkan kepala Suzy sampai pecah di kala Suzy bertangan kosong.

Mending kalau kepala, bagaimana jika wajah mempesonanya ikut hancur? Itu lebih menakutkan. Berengsek, membayangkannya saja sudah buat merinding.

"JALANG KECIL KURANG AJAR! SETAN BUSUK MASIH KECIL SUDAH JUAL DIRI. BERHENTI DI SANA KAU, ANAK BABI!" Umpatan demi umpatan Suzy terima, ia tetap konsisten melarikan diri tanpa arah, orang-orang memandangnya keheranan.

Entah karena Suzy dikejar-kejar seperti maling atau karena pakaian minimnya yang membuat tubuh moleknya terekspos kemana-mana. Ah, sudahlah Suzy tidak punya waktu memikirkan itu. Yang terpenting sekarang mencari cara kabur dari kejaran si anjing bulldog.

"Bukan salahku menjadi seksi dan mempesona hingga membuat suamimu terpincut!" balas Suzy di sela aktivitas marathonnya.

"APA KAU BILANG?! SUDAH GILA TERNYATA!"

Memang ada yang salah dengan kata-katanya? Alasan terbesar suami dari si bulldog memilihnya menjadi sugar baby tidak lain tidak bukan karena visualnya yang setara Dewi Aphrodite. Kalau wajahnya jelek, mana ada pria hidung belang berdompet tebal yang menggodanya dengan iming-iming uang yang banyak?

Suzy berbalik untuk mengintip situasi, ternyata wanita paruh baya itu sudah kelelahan dan menompang bobotnya dengan kedua tangan memegang lutut. Nafasnya terengah-engah, kasihan sekali, di umur segitu pasti mudah mati dengan cara mudah, Suzy ikut berhenti untuk beristirahat meski tetap berancang-ancang.

"Nyonya, sesungguhnya aku tidak tahu kalau Jaemin Oppa--tidak, maksudku Tuan Lim sudah punya istri. Dia mengaku duda padaku. Jadi bukan sepenuhnya salahku," elak Suzy. Semua itu bohong, yang terjadi sebenarnya Suzy sudah tahu pria bernama Lim Jaemin sudah punya istri dan putra yang hampir seusianya.

"daripada capek-capek lari terus, bagaimana jika sudahi saja kegiatan tidak perlu ini? Aku berjanji akan memutus hubungan dengan Tuan Lim, sebagai gantinya kau memberiku seratus juta. Maksudku, Jaemin Oppa kan sudah jatuh cinta padaku, sangat-sangat cinta dan kau tahu itu. Dia tak akan melepaskanku kecuali aku yang menggertaknya, untuk itu butuh tenaga penuh, jadi tolong beri aku uang seratus juta dan aku akan menghilang dari Jaemin Oppa," Suzy membungkuk hormat. Diam-diam dia tersenyum licik, well bukan hal besar kehilangan satu ATM, Suzy masih punya dua ATM lain yang siap membiayai hidup glamornya.

"binal tidak tahu malu, bisa-bisanya kau memerasku.. kemari kau, perempuan anjing! Akan ku laporkan kelakuanmu ke polisi!" istri dari Tuan Lim beringsut maju untuk menjambak rambut Suzy yang masih dalam posisi membungkuk.

Suzy habis disiksa olehnya, tidak sepenuhnya begitu karena Suzy mencoba melakukan perlawanan. "hei, aku menawarkan negosiasi yang bagus! Harusnya kau menyetujuinya kalau mau suamimu kembali!"

"aw! Aw! Lepaskan.." Suzy meringis kesakitan ketika rambutnya ditarik perempuan itu, seolah sedang menarik tali tambang dengan bebasnya.

"akan ku seret kau ke kantor polisi dan kau mendekam di penjara selamanya." Ancam perempuan itu. Dia sepertinya bersungguh-sungguh.

The Queen of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang