The Queen of Evil

사 • Empat

Vote dan komennya yh👍🏻

***

Seo Ji Hwa mengenal seorang Lee Hyun sejak mereka masih belia. Terlahir dari Klan Seo yang terhormat, tidak heran jika Ji Hwa bisa berteman dengan putra dari Yang Mulia Raja. Ayahanda Ji Hwa merupakan pejabat tingkat pertama, Menteri Urusan Militer atau biasa disebut Byeongjo, selain itu, leluhur Klan Seo adalah pahlawan perang yang ikut serta bersama Raja Wang Geon menaklukan Kerajaan Gugoryeo, Silla, Baekje sebelum ketiga kerajaan tersebut digabungkan menjadi Kerajaan Goryeo. Maka, tidak heran jika keluarga Seo Ji Hwa teramat dijunjung tinggi dan ditakuti masyarakat maupun petinggi negara lainnya.

Ji Hwa menjadi satu-satunya kandidat calon permaisuri Putra Mahkota Lee Hyun. Segalanya sudah ditakdirkan sejak mereka masih bayi. Dengan alasan sebagai rasa berterimakasih karena jasa-jasa Klan Seo, begitulah akhirnya Ji Hwa yang dipilih.

Namun, segala rencana yang sudah dibuat matang-matang itu hancur ketika abamama Lee Hyun, yakni Raja Wang Seo membuat pengumuman geger di depan para pejabat menteri serta Daebi-mama. Sang Raja Agung membatalkan pertunangan antara Lee Hyun dan Seo Ji Hwa, kemudian mengganti calon pengantin wanita sesuai pilihannya sendiri.

Akan lebih diterima jika perempuan tersebut berasal dari Klan terpandang yang 'setidaknya' mampu sejajar dengan Seo Ji Hwa--karena tidak ada yang bisa melebihi Klan Seo--mengejutkannya, Raja memilih perempuan mantan seorang Gisaeng atau penghibur pria. Perempuan yang tidak jelas asal-usulnya akan dinikahkan dengan Putra mahkota.

Tidak ada yang tidak menentang keputusan spontan yang mengejutkan itu, termasuk Lee Hyun sendiri. Sang Raja yang selama ini tak pernah memprotes perjodohan Ji Hwa dan Lee Hyun tiba-tiba membuat keputusan gila. Tidak pernah ada sebelumnya seorang Gisaeng menjadi permaisuri dari Putra Mahkota, apalagi nantinya permaisuri itu akan menjadi Ratu. Itu adalah bentuk penghinaan yang keji bagi jajaran pejabat pemerintah. Apalagi untuk Lee Hyun.

Sayang dikata, Raja Wang Seo tetap teguh dalam pendiriannya. Dia menutup telinga dan mata ketika aksinya mendapat tentangan keras. Pernikahan terpaksa itu tetap dilakukan, meski banyak yang mengutuk. Entah apa alasan Raja melakukan itu, tidak ada yang mengetahuinya pasti bahkan setelah Raja Wang Seo wafat.

Maka, begitu memalukannya ketika Putri satu-satunya Klan Seo dialihkan menjadi Selir, meski tingkat tertinggi. Seo Ji Hwa sendiri membenci kenyataan itu. Perempuan rendahan yang merebut segalanya! Ji Hwa tidak sudi bertatap wajah dengan Ratu In Hye barang sebentar saja. Dan lihatlah pelacur itu, sekarang dia berupaya merebut Lee Hyun darinya. Ji Hwa tidak akan diam saja.

"Ji Hwa.." Lee Hyun terkejut mendapati Ji Hwa sudah duduk anggun di tempat tinggalnya, Balai Gangnyeongjeon. Ji Hwa menengadah, memberi sorot teduh dengan senyum simpul.

"Yang Mulia sudah kembali? Hamba menunggumu."

Malam itu Lee Hyun menemukan Selir Hee Bin begitu cantik dengan balutan pakaian berwarna lembut. Rambutnya terurai rapi, beberapa hiasan elegan menghiasinya. Perlahan, Ji Hwa mulai beranjak dari tempatnya, ia menghampiri Lee Hyun dengan langkah pasti. "hamba membawakan teh hangat, bagaimana jika kita berbincang ringan ditemani itu?" bola mata menggelap milik Ji Hwa selalu meluluhkan perasaan Lee Hyun. Untuk perempuan ini, mana bisa ia menolak.

"terdengar bagus." Lee Hyun mengulas senyum.

Keduanya menghabiskan waktu dengan berbincang ringan. Bersama Ji Hwa memang sedamai ini. Lee Hyun pikir dirinya yang beruntung mendapatkan cinta dari Ji Hwa, bukan Ji Hwa yang beruntung memilikinya seperti banyak orang bicarakan.

"Bin, soal Jungjeon, dia sudah bangun dari masa kritisnya. Tubuhnya bugar dan sehat, perempuan itu seolah terlahir kembali,"

Nafas Ji Hwa agaknya tercekat. Setiap membicarakan perempuan itu aliran darah Ji Hwa berdesir lebih cepat, seperti ada ketakutan yang tak kasat menggerogotinya. Dia sudah tau berita sembuhnya Ratu In Hye, dan jauh dalam lubuk hati Ji Hwa, dia tidak menyukai berita itu.