삼 • Tiga

633 89 29
                                    

Vote dan komen juseyooo🫶🏻

***

Hidup begitu realistis.

Selama ini Suzy memiliki pola pikir seperti itu. Bukan dia tidak mempercayai sesuatu dinamakan keajaiban yang terjadi di luar nalar manusia pada umumnya, ia percaya adanya hantu atau reinkarnasi. Hanya saja.. terdampar ke masa lalu bukanlah pilihan yang mesti dia dapat. Ini terlalu tidak masuk di akal. Semua pasti halusinasi. Suzy meyakini dirinya masih dalam pengaruh alkohol.

Seingatnya, tubuh amazingnya terjatuh dari jembatan menuju bawah sungai tak terbatas dan melampauinya--agak hiperbola--tapi jujur, ia tak pernah menyangka Sungai Han bisa sedalam lautan. Kemudian Suzy bertemu hantu air yang menariknya, mengejutkan, hantu itu adalah dirinya sendiri. Unbelieveble. Oke, catat, dia sudah berhalusinasi sejak di klub, sejak dia melihat si hantu air di antara kerumunan manusia.

Na Rae mengamati Ratu In Hye dalam geming. Jelas, sang paduka kentara gelisah. Dia menggigit kuku jari sembari memukul kepala berkali-kali. Sang Ratu pun sejak bangun terus berbicara bahasa yang kurang Na Rae mengerti.

Apa tadi katanya, pak? Pak? Apa itu pak?

"fuck.." nah, dia mengatakannya lagi.

Ratu In Hye bicara sendiri, "this is bullshit. Bagaimana caranya agar aku kembali sadar? Any solution?"

Na Rae membuka mulut lebar. Wah, tidak benar ini. sejujurnya, banyak yang ingin Na Rae ketahui di sini, tentang mengapa Ratu In Hye senekat itu bunuh diri, tentang mengapa beliau tiba-tiba bersikap aneh dan bebricara melantur sejak tadi, namun ketakjuban Na Rae membungkam mulutnya.

"Jungjeon-mama, tabib istana sudah datang," seorang dayang mengumumkan kedatangan tabib istana dari luar kamar. Suzy terlonjak, dia berlari kecil ke balik tirai kemudian bersembunyi di dalam selimut. Dia takut sama orang-orang di sini, rasanya seperti terdampar di sebuah aliran sesat dan tak bisa pulang.

Na Rae mengintipnya sekilas. "Mama, tabib hendak memeriksa kondisi anda."

Suzy diam membisu, seluruh tubuhnya digulung selimut bulu angsa.

Na Rae dan tabib saling menatap. Kemudian datang Yoon Sang-goong, seorang dayang senior yang bertugas menjaga Ratu In Hye, dia dan Na Rae bisa dibilang partner.

"kenapa Jungjeon bersembunyi?" sorot tegasnya terdengar keras oleh Suzy. Dari suara saja bisa ketahuan orang itu galak. Sedikit demi sedikit, Suzy membuka selimut guna mencari tau siapa sosok tersebut.

"oh, kau! Si nenek gila itu, benar kan?!" begitu cepat Suzy melompat dari ranjang takala menemukan siluet nenek-nenek yang waktu itu menegurnya merokok. Iya, nenek sakit jiwa tukang ngomel. Terkahir Suzy melihatnya sebelum jatuh ke sungai.

Langkah Suzy lebar mendekati Yoon Sang-goong, seakan-akan bertemu teman lama yang bisa menyelamatkannya dari semua kegilaan ini. Syukurlah, ada satu orang yang aku tau.

Yoon Sang-goong memberi wajah bingung, alisnya saling bertaut. Ia menelisik Suzy dari atas hingga bawah. Anyway, tatapannya begitu judgemental, sama seperti ketika menegurnya merokok waktu itu. Suzy yakin mereka orang yang sama.

"nenek! Akhirnya ada satu orang yang bisa ku mintai tolong. Soal kemarin.. aku minta maaf sudah menyebutmu gila, nenek tahu lah aku memang kurang didikan. Tolong dimengerti ya, nek? Anyway, sekarang bukan itu masalahnya. Ini sebenarnya tempat apa? Apakah aku berhalusinasi atau aku diculik segerombolan aliran sesat?" cerca Suzy. Untuk pertama kalinya ia terlihat ketakutan. Seorang Bae Suzy ketakutan.

The Queen of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang