삼십일 • Tiga Puluh Satu

456 70 11
                                    

Kaget ga ada notif ff ini? 🤣
Siapa yang masih setia? Coba absen👋🏻
Aku up karena ternyata lumayan banyak yg menunggu.

Terimakasih yaa atas kesabaran kalian. Selamat membaca, jangan lupa vote dan komennya 🤍




__________

Lee Hyun membelai kulit putih dan halus permaisurinya. Dikecup inchi perinci bagian tubuh Ratu In Hye dengan penuh dambaan. Lee Hyun selalu mencintai perempuan ini, bagai tidak ada lagi yang bisa dia puja hingga dirinya bertekuk lutut dan berserah diri sepenuhnya seperti sekarang. Sudah lama dia melepaskan yang namanya harga diri, menurutnya memiliki perempuan ini merupakan hal yang paling penting.

Tak bisa dibayangkan jika mereka saling melepaskan. Itu akan menjadi tragedi paling tragis dalam catatan sejarah.

"aku sengaja mendekati Seo Ji Hwa karena aku merasaka kejanggalan dalam kandungannya," Lee Hyun berterus terang setelah mereka berdua menghabiskan aktivitas menggelora.

Sang Ratu terhenyak, posisinya yang memunggungi Lee Hyun seraya berubah; menghadap pria itu sepenuhnya.

"apa maksudmu?"

Lee Hyun menyelami sorot berpendar-pendar milik sang Ratu. "ada kecurigaan kalau Seo Ji Hwa memalsukan kehamilannya. Sebenarnya Kasim Jung meninggalkan secarik pesan rahasia sebelum dia.. eum.. dibunuh.."

"jadi dugaanku benar. Kasim Jung tidak bunuh diri." Ratu In Hye seolah tak terkejut, dia lebih terkejut medengar berita kehamilan palsu Ji Hwa--si selir tidak tahu diri yang hobi delusional.

Ratu In Hye lantas menegakkan punggung dan terduduk tegak, dia menyentuh lengan telanjang Lee Hyun. "kita harus menangkap pelakunya, dan menguak kebohongan Seo Ji Hwa."

"kita akan melakukannya." Lee Hyun mengusap wajah Ratu In Hye, lalu mengecup bibirnya. "kita kuat jika bersama."

Jemari pria itu melepas tali sutra yang merupakan pakaian tidur tipis yang tengah Ratu In Hye kenakan, sehingga buah dada perempuan itu terlihat bebas. Lee Hyun memeluk sang permaisuri lalu menindihnya. "tapi sebelum itu, aku mau lagi." Rona muka Lee Hyun memerah penuh Hasrat.

Ratu In Hye menangkap gelombang sinyal bahaya. Bisa-bisa malam ini dia sukar tidur. Perempuan itu meringis. Telunjuknya memainkan dada Lee Hyun. "itu, kau tahu.. sebenarnya hari ini adalah masa suburku."

Lee Hyun mengerjap, "itu sesuatu yang bagus, kenapa kau terlihat cemas?"

"bagaimana kalau aku hamil?"

"aku akan menjadi manusia paling bahagia."

Pandangan Ratu In Hye melembut, "benarkah?"

Lee Hyun mengecup keningnya pelan. "tentunya."

Bagi Bae Suzy yang hidup sebatang kara, pada awalnya dia menolak keras untuk menikah bahkan memiliki keluarga. Terbiasa segala sendiri, menurutnya agak riskan jika dia main komitmen. Bagaimana jia akhirnya dia tidak mampu menyayangi anaknya sendiri seperti yang ayahnya lakukan?

Namun melihat keyakinan Lee Hyun serta ketulusannya, untuk pertama kali dalam hidupnya Suzy menginginkan sesuatu yang berarti. Dia ingin menjadi bagian dari sesuatu. Sebuah keluarga. Hanya ada dirinya, Lee Hyun dan buah hati mereka.

Andai ini mimpi, Suzy sama sekali tidak mau bangun. Untuk Tuhan, Dewa, Buddha, atau entitas apapun yang menguasai semesta, Suzy memohon dengan sangat bahwa semua ini akan bertahan selamanya.

***

Keesokan harinya, puluhan prajurit istana dikerahkan untuk mencari kemana hilangnya ibu-ibu hamil di ibu kota Goryeo. Pencarian sudah memakan waktu selama enam hari, namun belum menemukan hasil apapun. Ratu In Hye menghabiskan waktu menunggu hasil pencarian itu dengan berlatih pedang bersama Moon Sangmin, atau jika ada waktu senggang dia akan bermain baduk bersama Lee Hyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Queen of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang