십 • Sepuluh

541 100 34
                                    

Vote dan komen juseyooo🤍

***

Suzy meyakini, segala yang terjadi pada hidupnya memiliki alasan tertentu. Menghabiskan waktu merenung selama di Goryeo, kini dia yakin bahwa semua bukan serta-merta halusinasi ulah alkohol yang sebelumnya ia yakini. Dia sungguhan terdampar ke 1000 tahun lalu, tepatnya ke dinasti Goryeo.

Tapi... kenapa? Apa alasannya?

Itulah pertanyaan yang jawabannya belum Suzy temukan. Tetunya Tuhan, dewa, Buddha atau entitas apapun yang mengirimnya kemari memiliki tujuan tersendiri, bukan? Dan cerdasnya 'dia' memilih Suzy--makhluk too good to be true yang hampir sempurna, Suzy yakin dirinya masuk orang-orang favourite Tuhan. Kalau bukan, kenapa malah ia yang mengalami kejadian tidak make sense seperti ini? Artinya seorang Bae Suzy itu spesial. Suzy cukup senang dengan fakta tersebut.

Sekarang begini, apakah perpindahan jiwa ini ada masa tenggatnya? Tidak mungkin, kan, Suzy selamanya di Goryeo dan merelakan kehidupan sempurnanya di masa depan? Ayolah, kuliahnya masih tersisa 4 semester lagi, dia juga belum sempat menagih Jang Sang Jun--salah satu sugar daddynya--yang menjanjikan mobil dua pintu untuknya. Bahkan mimpi Suzy untuk memiliki kapal pesiar dan Chanel classic handbag belum terlaksana kalau dirinya masih terjebak di sini. Dan satu lagi yang jadi pertanyaan, sudah hampir dua bulan Suzy ada di Goryeo, apa yang terjadi dengan tubuhnya di masa depan? Apakah Ratu In Hye hidup sebagai seorang Suzy?

Sialan, memikirkan semua itu membuat Suzy pening. Tidak tahu juga harus menceritakan ini pada siapa, mereka pasti takkan percaya kisah unbelievable-nya.

Perempuan itu memutuskan jalan-jalan ke sebuah paviliun tepi danau untuk menyegarkan pikiran, sore nanti dia akan mengadakan pertemua dengan anggota Blackpink--yang kini berkurang satu orang--setelah Seo Ji Hwa merengek ke daebi-mama untuk tidak ikut serta lagi. Ck, kasihan dia trauma. Sayang sekali, padahal Suzy masih ingin menyiksanya.

Di danau yang ia kunjungi, ada dua angsa putih berenang saling beriringan. Cantik sekali, kalau ada ponsel pastu sudah Suzy abadikan.

"lama tidak bertemu, Jungjeon-mama," sesosok pria mendatangi Suzy yang tengah mengagumi angsa. Pria itu tersenyum hangat dengan keriput halus di wajahnya. Suzy ingat, dia adalah Penasehat Kerajaan, Do Kiyoung.

Suzy mengerjap canggung, sepertinya dia sangat mengenal Ratu In Hye dan tentunya yang Penasehat Do temui bukannya 'Ratu In Hye' biasanya yang membuat Suzy takut salah bercakap. Suzy hanya mengulas senyum tipis.

"pekan lalu hamba baru saja kembali dari Yuan setelah mengurusi diplomatik dengan mereka, hamba belum sempat memberi salam yang benar."

"tidak apa-apa, terimakasih atas kerja kerasnya," Suzy tersenyum canggung.

Terlihat raut cemas di wajah Penasehat Do, "hamba mendengar berita kurang baik tentang anda. Mereka bilang anda jatuh koma setelah terluka di arena pedang, benarkah itu, Jungjeon-mama?"

"bukan masalah besar, hanya goresan kecil."

Penasehat Do menghela panjang, "maaf karena hamba tidak bisa menjaga Jungjeon-mama sepenuhnya, seperti yang Jungjeon tahu, semua yang ada di pihakmu diberi tugas ke luar istana oleh Daebi-mama agar tak ada lagi yang melindungi anda. Pada Jenderal Moon pun seperti itu."

Tunggu, apa?

Suzy berjalan mendekat, "jadi Daebi-mama sengaja?" ia menunjukan keterkejutan.

"Mama.. segalanya menjadi lebih sulit setelah Raja Wang Seo tiada. Karena beliau yang paling melindungi Mama, mereka semakin semena-mena padamu setelah meninggalnya Raja Wang Seo. Bukankah sangat sulit bertahan di kandang musuh?"

The Queen of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang