이십삼 • Dua Puluh Tiga

367 86 29
                                    

Happy reading. Jangan lupa vote dan komennya. Thankyouuu🥰

***

Di dunia ini terdapat banyak rahasia gelap yang tak banyak orang ketahui. Sebuah kebusukan manusia yang bisa membuatmu bergeleng tak percaya bahwa yang seperti itu nyata adanya. Hitam dan putih, menurutmu ada berapa banyak hitam yang mengisi seluk beluk bumi dan berapa banyak putih yang benar-benar putih?

Menurut Suzy, semua manusia memiliki warna abu-abu. Tidak ada yang benar-benar putih dan suci, mereka punya sisi kelamnya masing-masing. Tapi tentu untuk Klan Seo, sedari awal mereka sudah gelap. Kebusukan yang terkuak anggota klan itu baru sebagian kecil. Ada sesuatu yang lebih besar dan menyeramkan yang mereka punya.

Sesuatu yang bisa membuat siapa saja gemetaran.

Gelap malam gulita adalah waktu yang tepat untuk pengikut sekte itu bertemu. Waktunya di antara pukul satu sampai tiga pagi, di saat serigala melolong dengan nyaringnya.

Tempat itu tak lebih dari sebuah bangunan mewah yang terlihat biasa saja kalau dari luar, namun di dalamnya begitu mencekam. Terdapat beberapa patung besar Dewa yang disalah gunakan, enam dupa menyala berderat sejajar. Beberpa ornamen lama yang memiliki ikatan kuat dengan praktek cenayang serta kumpulan kertas jimat berwarna kuning dengan tulisan merah yang mudah di dapatkan. Tentunya yang mereka sembah bukanlah Dewa atau Tuhan, melainkan pemimpinnya, seseorang yang mereka anggap sakral.

Dan yang mencengangkan, setiap anggota yang ingin masuk, harus melalui beberapa ritual. Salah satunya dengan mengukir sebuah tato bertuliskan nama sekte tersebut di bagian tengkuk sebagai tanda anggota lalu dipaksa minum secangkir darah--entah itu darah binatang atau darah manusia--mereka tidak pernah tahu.

Belakangan ini, sang pemimpin mulai terguncang ketika anggotanya mulai gugur satu persatu, maka sehubungan dengan itu ia merekrut beberapa orang untuk menjadi pengikutnya.

Dua pria dan satu perempuan dipersilahkan menghampiri si pemimpin, ia menesilik mereka satu persatu. Tentu saja tiga orang terpilih itu sudah melalui banyak seleksi hingga sampai ke hadapan 'pemimpin'-nya.

Salah satu petinggi sekte dan dua anggotanya menarik kerah baju orang-orang itu, ia menggambar paksa sebuah tato di tengkuk mereka. Teriak jerit kesakitan tak mereka hiraukan, sampai dimana para anggota baru tersebut dipaksa meminum segelas darah segar sekali teguk.

"tunjukan kesetiaan kalian dengan turuti kata-kataku." Pemimpin itu adalah pria dengan bekas luka di sebelah wajahnya, dia memandang sekilas sosok Daebi-mama yang berdiri di sampingnya lalu kembali pada ketiga orang yang menjadi anggota baru saktenya. "kkog jabgo, seololeul jikimyeo, jug-eul gag-olo," ucap si pemimpin melafalkan motto mereka.

Ketiga kata itu memiliki arti saling berpegangan, tetap melindungi, rela mati. Sebuah sumpah yang dibawa sampai akhir hayat. Jika ada yang berani melanggar, nyawa mereka sampai sanak saudaranya tak akan selamat. Cerdasnya sang pemimpin adalah dia sangat bisa memanipulasi orang-orang agar berpikir bahwa dirinyalah sebagai Tuhan yang patut di sembah, dia berhasil mencuci otak banyak orang agar terus berada di jalannya dan terus berbuat jahat.

Pemimpin itu seribu kali lebih kejam dari Daebi-mama.

Ketika upacara penyambutan anggota telah selesai, mereka mendiskusikan masalah yang belakangan ini mulai mengancam sekte mereka.

"dua penguasa yang bersatu, huh? Mereka berpikir lebih kuat dari kita, lucu sekali." Sang pemimpin tergelak keras, namun siapapun bisa melihat betapa besar kemarahan yang ia punya kepada Raja dan Ratu Goryeo.

"aku mengabaikan segala perbuatan perempuan itu selama ini karena menganggapnya bukan ancaman. Tapi ternyata dia sudah melewati batas. Sungguh keberanian yang patut diacungi jempol. Ku dengar dia berubah gila setelah terbangun dari mati suri, apa aku harus membuatnya mati ke dua kalinya agar dia diam kembali?"

The Queen of EvilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang