Hijrah Cinta Balqis • 06

6.2K 376 11
                                    

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Instagram: @nabyilaf

@writterbyla



"Gue tanya kenapa gue dipanggil kesini?" tanya nya lagi.

Azizah menghampiri Balqis, "Kak Balqis. Kenapa kakak masih pakai pakaian seperti ini? kakak kan tau kalau sekarang ini ada di pesantren bukan di tempat yang sering kakak datangi." tutur Azizah dengan lembut.

Balqis menatap remeh adiknya itu sambil bersedekap dada. "Tau apa lo tenang gue?" tanya nya.

"Gue pakai baju apa kek terserah gue Azizah. Gue gak gak merugikan lo kan?" tanya nya lagi.

Azizah menghela nafas lelah. "Kak Balqis ini terakhir kalinya aku menegur dan peringatkan sama kakak. Kalau besok aku liat kakak maupun ka Adara masih memakai pakaian seperti ini lagi, aku bakal berikan kalian hukuman. Karena bagaimana pun aku ustadzah di pesantren ini dan aku juga harus berlaku adil kalaupun kamu kakak kandungku sendiri." jelas Azizah tegas.

Balqis hanya mendengar itu dengan tidak perduli. Kalau katanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Lalu tatapan nya jatuh kepada pemuda yang ada didepan yang sudah menampilkan wajah sangat datar.

"Kenapa gue dipanggil kesini? kalau gak penting gue pergi." kata Balqis.

"Kak Balqis yang sopan kak. Itu ada Gus Arrayan, Gus Azhar, Gus Azmi serta ustadz Haikal." tegur Azizah sambil menyebutkan empat pemuda yang ada di ruangan itu.

"Saya Gus Arrayan, yang menyuruh mu untuk datang kesini," ucap pemuda yang tadi Balqis yakini kalau dialah gus Arrayan.

"Oh jadi lo yang namanya Gus Arrayan. Ada apa lo panggil gue kemari?" tanya Balqis songong.

"Kamu boleh duduk terlebih dahulu. Baru saya akan jelaskan mengapa kamu bisa dipanggil ke ruangan ini." ucap Arrayan datar.

Balqis pun hanya bisa manut saja, ia lun duduk disebelah santriwati yang bernama Lina itu.

Sebelum itu ia sempat melirik sinis Lina. Dan Lina pun juga sempat mendengus.

"Sudah," ucap Balqis malas.

"Saya mendapatkan laporan dari Gus Azhar dan ustadz Haikal kalau kamu dan teman mu mencoba untuk kabur dari pesantren Ashabul Kahfi ini. Benar adanya?" tanya Arrayan dingin.

Balqis berdecak, benar saja apa yang ada didalam pikiran nya.

"Iya benar," balas Balqis.

Balqis mendengus seraya menatap Gus Azhar serta ustadz Haikal dengan sinis. "Cepu banget si lo," ucap nya tanpa suara.

Hijrah Cinta Balqis [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang