Hijrah Cinta Balqis • 31

7.5K 437 135
                                    

Assalamu'alaikum Semua!

Jangan lupa untuk vote, komen dan share.

Reminder! Cerita ini tidak menyinggung pihak manapun karena real FIKSI!

Typo bertebaran.

"Tanda-tanda orang munafik ada tiga, jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah mengkhianati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tanda-tanda orang munafik ada tiga, jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah mengkhianati." (HR Bukhari dan Muslim).

-💓-

Kemarin Balqis sudah berbincang dengan calon suaminya, Gus Arrayan tentang baju apa yang ingin digunakan saat pernikahan mereka nanti.

Balqis menginginkan untuk memakai style dengan tema Melayu saat akad. Tetapi Gus Arrayan tidak menginginkan, karena menurut nya baju itu tidak menutup auratnya.

Namun Balqis tetaplah Balqis, gadis keras kepala. Dia dengan tegas menolak itu, dia tetap menginginkan untuk memakai baju itu saat akad dan nantinya ketika resepsi baru menggunakan gaun modern serta baju adat dari Jakarta - Betawi.

Bahkan Umi Aisyah serta Kyai Ilham juga ikut setuju dengan apa yang dia mau oleh Balqis. Tetapi Arrayan tetap kekeuh tidak setuju.

Bukan Balqis namanya kalau tidak merayu sang calon suaminya.

Flashback On

Balqis tengah berbincang dengan Arrayan, calon suaminya. Serta didampingi oleh Umi Aisyah dan Kyai Ilham. Karena haram hukumnya berduaan tanpa ikatan yang sah.

"Gus. Ehmm.. apa saya request baju pernikahan kita nanti?" tanya Balqis gugup.

Arrayan mengangguk setuju. Balqis menghela nafas lega.

"Jadi Gus.. nanti saya ingin saat akad nanti kita memakai baju adat melayu gitu, bisa?" tanya Balqis lagi.

"Baju Melayu? boleh saya liat contohnya?" balas Arrayan.

Dengan segera Balqis mencari ponsel nya, tetapi ia melupakan bahwasanya ponsel nya sudah hancur dan dihancurkan oleh calon suaminya ini. [ada yang inget chapter berapa ini?]

Bahkan didalam pesantren para santri pun tak diperbolehkan untuk memainkan ponsel bahkan memegang nya saja pun dilarang, kecuali hari libur.

"Guss kan ponsel saya hancur waktu itu, masa lupa. Gus juga kan yang hancurkan." ucap Balqis.

Arrayan mengangkat sebelah alisnya, lalu teringat. Tetapi dirinya belum sempat untuk menghancurkan ponsel gadisnya itu. Bahkan ponsel itu ia simpan dilemari nya dan tidak pernah ia sentuh setelah kejadian itu.

Hijrah Cinta Balqis [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang