Hijrah Cinta Balqis [TERBIT]

Hijrah Cinta Balqis • 22

ASSALAMUALAIKUM SEMUA, SEMANGAT PUASANYA!

Jangan lupa untuk vote, komen, dan share.

Ingat, typo bertebaran!

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang ia akan mendapatkan manisnya iman, yakni orang yang mencintai seseorang tetapi tidak mencintainya kecuali karena Allah. Orang yang menjadikan Allah dan rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, dan orang yang lebih dicinta dimasukkan ke dalam neraka daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya." (HR Muslim)

~•~

Dua hari telah berlalu, tibalah hari ini adalah acara yang sudah ditunggu-tunggu oleh para santri.

Balqis sudah siap dengan abaya serta pashmina panjang yang senantiasa menutupi dadanya. Sehingga Balqis terlihat berbeda dengan biasanya, kecantikan serta keanggunan nya terpancar indah.

Semalam ia diberitahu oleh ustadzah Layla bahwa dirinya akan berduet dengan salah satu Gus, tetapi tidak menyebutkan siapa namanya dalam acara itu. Mendadak sekali, namun tak urung ia mengiyakan.

Maka dari itu semalaman dirinya menghafalkan lagu yang akan dibawakan pada hari ini.

Tenyata pesantren mengundang para orangtua santri terutama juga kedua orangtuanya. Papah serta Mamah nya hadir dan sudah tiba dipesantren. Balqis mencoba meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja. Ia yakin hal itu.

Balqis berjalan seorang diri, dimana Adara dan Afifah? jawabannya mereka berdua telah berjalan terlebih dahulu, mungkin sudah duduk disana.

Balqis menghela nafas takut, dirinya berjalan dengan menunduk. Batinya tak henti mengucapkan istighfar.

"Kak Balqis," panggil Azizah.

Balqis menoleh kebelakang, mengehentikan langkahnya. "MasyaAllah cantik banget si kak," puji Azizah melihat penampilan sang kakak.

Balqis tersenyum tipis. "Makasih, lo juga cantik banget Az." balas Balqis mengaruk pipinya yang tak gatal.

Canggung, tentu saja. Walaupun sudah berdamai dengan keadaan namun tetap saja rasa kecewa nya masih ada.

"Hehe aamiin, yaudah yuk kita kesana. Udah ada papah sama mamah tau kak. Pasti nanti mereka bangga deh sama kakak yang udah berubah seperti ini," ucap Azizah berjalan lebih dulu dari Balqis.

Balqis yang dibelakang hanya tersenyum, senyum yang tak bisa diartikan. "Semoga." gumam Balqis sangat pelan bahkan hanya dirinya yang bisa mendengar.