Assalamualaikum semua, gimana puasa kalian?
Jangan lupa untuk vote, komen, dan share!
Ingat, Typo bertebaran!!
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat."
~💖~
"Gus Arrayan, manggil saya?" tanya Balqis sopan ketika sudah berada didepan Arrayan.
Arrayan mengangguk lalu mendongak, "Bisakah saya meminta tolong kepadamu?"
Balqis mengangguk pelan, "Boleh. Tolong apa Gus?"
Arrayan menghela nafas. "Saya mau kamu ikut dengan saya ke rumah omah nya Hawa. Apa bisa?"
Balqis terdiam, dia ingin menolak tapi tidak enak kalau diiyakan bisa bahaya dengan hatinya.
"Bisa?" tanya Arrayan lagi.
"Kapan Gus?"
"Sekarang. Lebih tepatnya nanti siang. Kalau tidak bisa tidak masalah. Nanti biar saya minta tolong ke yang lain." ucap Arrayan.
"Bukan itu Gus. Maksud saya, kapan kita nikah," Balqis terkekeh melihat wajah Arrayan yang terkejut.
Arrayan menatap tajam Balqis namun tak urung hatinya bergejolak. Balqis mengangkat jari telunjuk dan tengah nya keatas berbentuk 'peace'.
"Nganterin doang kan Gus? lama gak?" Arrayan terkekeh pelan mendengar runtutan pertanyaan dari Balqis.
Balqis mengerjap matanya, melihat senyum Arrayan, ya walaupun dia juga sudah pernah melihat senyuman itu. Tetapi tidak tahu kenapa, ketika melihat senyuman itu pandangan nya tidak bisa teralihkan.
ya Allah kuatkanlah iman hambamu ini, ucap Balqis dalam hati.
"Tidak. Hawa hanya ingin bermain sebentar dengan omah nya, setelah itu pulang." Balqis mengangguk mengerti. "Tetapi kenapa harus saya Gus?"
"Tadi saya sudah bilang ke umi, kata umi malah suruh mengajak mu," jawab Arrayan santai. Tidak dengan datar maupun dingin. Sikap nya yang itu menghilang ketika berhadapan dengan Balqis.
Balqis mengangguk, "Oke deh kalau gitu, saya mau. Siang kan?" Arrayan mengangguk. "Iya siang."
Balqis berdiri dengan sikap hormat, membuat Arrayan tersenyum lucu seraya menggelengkan kepalanya.
Balqis nyengir, malu. Ia refleks melakukan itu. "Stop Gus, saya malu," ucap Balqis seraya menutup muka dengan kedua tangannya.
"Ana Uhibbuka Fillah," ucap Balqis mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta Balqis [TERBIT]
Fiksi RemajaTelah Terbit Balqis Alzena. Gadis cantik yang sangat menyukai dunia malam untuk melampiaskan semua rasa kekecewaan terhadap kedua orang tuanya. Dibandingkan dengan saudara kandung itu sangat menyakitkan, dan itulah yang tengah dirasakan olehnya. Dim...