Hijrah Cinta Balqis • 32

7.8K 412 86
                                    

Assalamualaikum semuaa!

Maaf ya lama menunggu hehe. Jangan lupa untuk vote dan komen. Jangan jadi silent readers ya guys!

Reminder. Typo bertebaran!

"Allah akan mengujimu dengan sesuatu yang engkau cintai, maka janganlah engkau berlebihan dalam mencintainya, agar saat sedih engkau tidak berlebihan terhadapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Allah akan mengujimu dengan sesuatu yang engkau cintai, maka janganlah engkau berlebihan dalam mencintainya, agar saat sedih engkau tidak berlebihan terhadapnya." Balqis Alzena.

-🌹-

Azizah menuang kopi kegelas lalu menuangkan air panas tetapi sebelum mengaduk kopi itu. Azizah menjatuhkan satu butir obat perangsang kedalam kopi tersebut dan mengaduk nya.

Azizah menatap kopi itu sambil berucap. "Maafkan saya Gus, saya melakukan ini karena hanya saya yang layak mendapatkan kamu Arrayan."

"Saya sudah bilang bukan, kalau kamu tidak boleh menikah dengan Balqis. Tetapi harus bersama saya. Karena saya lebih dulu mencintai mu dibandingkan wanita tidak tahu diri itu." kata Azizah dengan seringai dibibir tebal nya.

***

Azizah berjalan ke ruang tamu sambil membawa nampan dengan berisikan segelas kopi untuk Arrayan.

"Gus, Ini kopinya. Silahkan diminum," kata Azizah seraya tersenyum tipis.

Arrayan mengangguk, mengambil kopi itu dari Azizah.

"Hati-hati Gus, kopinya masih panas." ucap Azizah dengan lembut.

Arrayan mulai ingin menyeruput kopi itu tetapi dering handphone nya bunyi. Seketika Arrayan menaruh kembali kopi itu di meja.

Segera Arrayan lihat ponsel nya, tertera nama Balqis Alzena disana. Arrayan mengerutkan dahinya. Ia berpikir ada apa calon istrinya ini menelfon nya malam-malam begini.

Azizah yang melihat itu pun kesal, diam-diam ia intip siapa yang menelfon Arrayan malam-malam. Ternyata sang kakak yang menelfon, dan itu pun yang menjadi Azizah marah dan membatin yang tidak-tidak kepada Balqis.

Tangan kirinya mengepal, tangan satunya mencengkram dengan kuat nampan yang dipegangnya dan hatinya mendidih seketika.

Arrayan yang merasa bahwa Azizah masih setia berdiri disampingnya pun menoleh membuat Azizah menormalkan ekspresi nya kembali dengan senyuman manisnya.

"Anda boleh pergi ustadzah," kata Arrayan dengan datar.

Azizah yang mendengar itu hanya bisa mengangguk dan pergi dengan langkah pelan kembali ke dapur.

Hijrah Cinta Balqis [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang