Hijrah Cinta Balqis • 24

6.4K 383 27
                                    

Assalamualaikum semua! Semoga kalian sehat selalu ya.

Jangan lupa untuk vote, komen dan share!

Reminder, typo bertebaran!

Beliau -rahimahullah- menjawab: "Cinta adalah perasaan yang masuk dalam hati tanpa sengaja, persis seperti lapar, haus dan perasaan lainnya, perasaan seperti itu tidak masuk dalam halal-haram, selama tidak ada implementasi dengan tindakan-tindakan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beliau -rahimahullah- menjawab: "Cinta adalah perasaan yang masuk dalam hati tanpa sengaja, persis seperti lapar, haus dan perasaan lainnya, perasaan seperti itu tidak masuk dalam halal-haram, selama tidak ada implementasi dengan tindakan-tindakan negatif.

-🖤-

Balqis saat ini sedang bermain bersama dengan Ning Hawa di ruang tamu ndalem. Awalnya ia mau mengerjakan piket di rumah ndalem, namun umi Aisyah meminta nya untuk menjaga Hawa sebentar.

Balqis terus saja memperhatikan apa yang dilakukan bocah dua tahun itu. Dia memikirkan bagaimana bisa gadis manis itu tak mendapatkan kasih sayang seorang ibu semasa kecilnya.

Balqis duduk mengeper di bawah bersama dengan Hawa, Balqis tersenyum ketika Hawa tertawa riang dengan mainan nya itu.

Balqis juga bisa membayangkan betapa sayang nya Gus Arrayan kepada almarhum istrinya itu, karena sampai saat ini belum juga menikah.

"Tata," panggil Hawa membuat Balqis menghampiri nya.

"Kenapa Ning?" jawab nya lembut. Dan sekarang ia sudah memanggil Hawa dengan sebutan Ning, karena bagaimanapun Hawa anak dari Gus nya.

"Abi kemana tata?" tanya Hawa mengenai Gus Arrayan.

Balqis mengerutkan keningnya, ia juga tidak tahu dimana ayah dari anak itu. "Tata juga enggak tau, Ning." balasnya membuat bibir bocah itu melengkung ke bawah.

Balqis mengusap kepala Hawa, "Gak usah sedih dong kan ada tata disini," ucap Balqis menghibur.

Hawa mengangguk lalu melanjutkan main nya dengan riang.

Lalu umi Aisyah datang dengan membawa brownies buatan nya. "Nduk," kata Umi Aisyah.

"Umi," ucap Balqis seraya berniat untuk membawa sepiring brownies, namun umi Aisyah menolaknya. "Biar umi aja, kamu duduk aja." mau tidak mau Balqis mengangguk.

Umi Aisyah duduk disamping Balqis dengan sepiring brownies dan dua cangkir teh. "Dimakan nduk," ucap Umi Aisyah menawarkan.

"Terimakasih umi." balas Balqis dengan mengambil sepotong brownies. Balqis menggigit brownies itu, lalu tersenyum kearah Umi Aisyah. "Enak banget umi, MasyaAllah."

Hijrah Cinta Balqis [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang