𝟒𝟒. Sebuah Akhir [end]

55.6K 2.2K 266
                                    

❝Empat ribu tahun bukan waktu yang singkat untuk menunggumu terlahir kembali.❞

Tangan mungil itu bergetar mengusap kepala berlumur darah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan mungil itu bergetar mengusap kepala berlumur darah.

Kepalanya mendongak hingga surai perak indahnya itu bergerak, air mata mengalir deras di pipinya.

"Kenapa kau tega membunuh anakmu sendiri, Demonic?" tanya Bycella dengan lirih.

Demonic hanya diam, secuil rasa bersalah hinggap di dirinya karena membunuh anaknya sendiri. Mungkin sakit rasanya, tapi akan lebih menyakitkan jika dirinya tidak bisa memiliki gadis itu lagi, untuk yang kedua kalinya.

Arseano mendekat ke arah Bycella yang sedang memeluk jasad Aiden, mencoba menenangkan meskipun mustahil. Tangannya menyelipkan sesuatu lengan gadis itu dengan hati-hati.

"Lakukan. Hanya itu yang tersisa. Jangan membuat pengorbanan Aiden menjadi sia-sia, Bycella." Bisik Arseano dengan lembut di telinganya.

Gadis itu hanya diam tetapi menerima yang diberikan Arseano padanya. Dia menggenggamnya erat tak perduli jika tangannya sudah mengeluarkan darah segar.

"Kita harus segera pergi dari sini. Bantu aku membawa jasad Aiden untuk kembali." ujar Arseano sambil menatap ke arah Carlos dan elios bergantian.

Ketiga pria itupun membopong tubuh tak bernyawa Aiden dengan perlahan, semuanya tak luput dari perhatian Demonic yang memandang mereka.

Pria itu hanya diam menatapnya, tak ada niatan untuk menyerang mereka lagi setelah melihat gadisnya menangis dengan sangat menyedihkan di depannya. Menangisi anak mereka.

Perlahan Bycella bangkit dari duduknya, kemudian berjalan perlahan ke arah Demonic dengan tatapan kecewanya. Tatapan itu membuat jantung Demonic sakit, dia ikut merasakan sakit yang dirasakan gadisnya.

Mereka berdua bertatapan beberapa menit lamanya, sebelum akhirnya gadis itu memeluk Demonic dengan sangat erat.

"Terima kasih karena telah berjuang sampai sejauh ini."

"Terima kasih karena telah menungguku ribuan tahun lamanya ."

"Terima kasih atas segala yang telah kau lakukan untukku selama ini."

"Dan... Terima kasih telah mencintaiku, lebih dari apapun di dunia ini..."

"...Aku mencintaimu Demonic."

"Terima kasih, dan maaf..."

Setelah mengatakan itu, tangannya menyelipkan bunga mawar di pakaian Demonic yang berlumuran darah.

Pria itu langsung tumbang, sebelum tak sadarkan diri, Demonic mengatakan sesuatu pada gadis itu.

"Aku akan terus mencintaimu, sekarang, esok, dan selamanya."

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang