𝟏𝟑. Flashback

57.9K 5.1K 4
                                    

Di koridor istana yang tampak sangat panjang seperti tak berujung, terlihat dua orang gadis sedang berada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di koridor istana yang tampak sangat panjang seperti tak berujung, terlihat dua orang gadis sedang berada di sana.

Seorang gadis dengan pakaian mewah namun ketat dan memperlihatkan lekuk tubuh juga dua buah dadanya. Dia menatap gadis yang ada di hadapannya dengan sorot benci.

"Seharusnya kau tahu diri! kau cuma pelayan istana!" jerit gadis berpakaian terbuka dengan wajah yang menor itu, pada gadis di hadapannya yang menunduk ketakutan.

"Seharusnya kau tak pernah hidup! kau itu perusak kebahagiaan ku dengan Arseano, kau fikir kau siapa bisa merebut dia dariku hah?" bentak gadis itu lagi.

"Kau itu hanya pelayan rendahan yang tidak punya harga diri, seharus nya kau tau malu! bertingkah seakan-akan bangsawan, kau itu cuma rakyat jelata sialan!"

"M-ma..maaf kan sa-saya nona." ujar gadis yang di bentak itu dengan terbata-bata, dia sangat ketakutan.

"Kau tau aku tunangan Arseano! kenapa kau bertingkah seperti jalang menjijikkan yang selalu mendekati dia! Seharusnya aku membunuh mu dari awal!" setelah mengatakan itu Bycella langsung mencekik leher Senna dengan kencang. Tak perduli jika itu bisa saja membuat nyawa gadis itu melayang.

"S-sakit.." wajah Senna sudah membiru, dia sulit mengambil nafas karena cekikan Bycella yang sangat kencang.

"Mati kau jalang!" teriak Bycella tepat di depan wajah Senna sudah membiru.

"Sebelum dia mati, kau dulu yang akan mati di tanganku." ucapan seseorang membuat tubuh Bycella menegang, dia perlahan menoleh ke belakang.

Tubuhnya langsung di hempas begitu saja sampai punggungnya menabrak tembok dengan kencang. Bycella meringis kesakitan. Gadis itu menatap Arseano yang kini sedang menolong Senna.

"Yang mulia! aku ini tunangan mu! kenapa kau lebih membela jalang itu!" ujar Bycella sambil menatap Senna dengan marah.

"Kau yang jalang sialan!" teriak Arseano marah.

"Gadis tidak bermoral dan tak tahu sopan santun seperti mu tidak cocok menjadi tunanganku, kau hanya gadis pembuat onar yang membuat malu namaku saja. Seharusnya yang menjadi rakyat jelata itu kau! sifat dan kelakuan mu sangat tidak mencerminkan seorang gadis bangsawan." lanjut Arseano panjang lebar, membuat hati Bycella sesak mendengarnya.

"Tapi pangeran, kau dulu berjanji akan selalu bersamaku." lirih Bycella.

Arseano tampak tertawa meremehkan ke arah Bycella. "Itu hanya ucapan seorang anak kecil, aku hanya berusaha menenangkan mu ketika kepergian ibumu."

"Aku tidak pernah menyukai mu. Aku membenci mu." tekan Arseano.

Kemudian dia langsung menggendong Senna ke dalam dekapannya, gadis itu hanya diam dan masih menangis.

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang