𝟐𝟓. Tertangkap

52.3K 5.3K 237
                                    

“Morren, siapkan kereta kuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Morren, siapkan kereta kuda. Hari ini aku akan menemui tunanganku.” perintah Arseano pada pengawal pribadinya itu.

Pria bersurai hijau itu mengerutkan keningnya bingung, “Siapa tunangan anda pangeran?” tanya Morren dengan wajah bingung yang sangat kentara.

Arseano menatap Morren dengan alis menukik tajam kemudian berkata, “Siapa lagi kalau bukan Bycella? memangnya aku punya tunangan lagi selain dia?” tanya Arseano.

Morren tampak terkejut mendengar penuturan tuannya, ia kira Arseano sudah tahu kabar hilangnya Bycella.

Kemudian dia menatap Arseano dengan takut-takut, antara ingin menyampaikan atau tidak. Dia takut dengan respon yang akan di keluarkan Arseano jika tahu berita itu.

“Kenapa kau diam saja? cepat siapkan kereta kuda untukku.” perintah Arseano lagi.

“Yang mulia.” panggil Morren dengan pelan.

“Ada apa lagi? aku tidak ada waktu untuk hal yang tidak penting, aku ingin segera menemui tunanganku.” balas Arseano dengan nada kesal.

“Ini tentang tunangan anda, lady Bycella.” ucapan Morren sukses membuat atensi Arseano teralihkan.

“Ada apa dengan dia?” tanyanya penasaran.

“Sebenarnya lady Bycella sudah lama menghilang, seminggu sebelum anda sadarkan diri waktu itu, lady Bycella sudah menghilang tanpa jejak.”

Bagai disambar petir di siang bolong, Arseano terkejut setengah mati mendengar penuturan pengawal setia nya itu. Dia kemudian mengguncang tubuh Morren dengan kencang.

“Aku sedang tidak ingin bercanda! kau jangan mengatakan hal-hal yang tidak mungkin!”

Arseano seperti kesetanan, wajahnya memerah seperti menahan amarah, urat-urat lehernya menonjol serta pandangannya yang menajam.

“Saya tidak bercanda pangeran, lady memang sudah lama menghilang dan sampai sekarang belum di temukan.” jawab Morren dengan takut, Arseano benar-benar menyeramkan saat ini, rasanya pria itu seperti ingin membunuhnya saat ini juga.

“Memangnya kemana saja penjaga yang ada di kediamannya? kenapa dia bisa sampai hilang! dan apa gunanya dia memiliki pengawal pribadi jika menjaganya saja tidak bisa!”

“Maafkan saya yang mulia, saya tidak tahu.” Morren menundukkan kepalanya dalam tak ingin melihat tatapan tajam dari Arseano.

“Cepat panggil pengawal pribadinya dan juga pelayan pribadinya ke hadapanku.” perintahnya tak terbantahkan.

Morren langsung menjalankan perintahnya dengan segera, dia langsung datang ke kediaman Duke Halven dengan buru-buru.

Sementara Arseano duduk di ruang kerjanya dengan kacau. Dia mengacak surai pirangnya dengan kasar.

“Kau tidak akan pernah bisa pergi dariku.” ujar pria itu dengan tekad yang kuat.

Setelah mengatakan itu pria tersebut menyeringai mengerikan dengan tatapan tajamnya.

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang