𝟐𝟑. Darimu 4.000 tahun yang lalu

55.2K 5K 165
                                    

“Kamu percaya mitologi Yunani kuno?” tanya sang ayah pada putrinya yang sedang bermain ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Kamu percaya mitologi Yunani kuno?” tanya sang ayah pada putrinya yang sedang bermain ponsel.

“Percaya aja sih, soalnya sebanyak itu dewa dewi yang ada di Olympus ga mungkin cuma imajinasi manusia doang.” Aira menjawab pertanyaan ayahnya tersebut.

“Kalau reinkarnasi?” tanya sang ayah kembali.

Aira kemudian mematikan ponsel yang sedang ia mainkan, dan kini menatap sepenuhnya ke arah sang ayah.

“Kalo itu rada ragu sih. Orang yang udah meninggal terlahir lagi ke dunia? itu sedikit ga masuk akal.” jawab Aira.

“Kenapa ga masuk akal?”

“Karna gini Yah, orang yang meninggal itu jasadnya di kubur atau di bakar kan? nah saat orang itu meninggal otomatis jiwanya pergi ke akhirat, tempat pertanggungjawaban semua perlakuannya selama di dunia. Jadi buat reinkarnasi? kayanya ga ada deh.” jelas Aira panjang lebar, mengutarakan isi hatinya.

“Dan ada juga beberapa orang yang jiwanya tidak bisa pergi ke akhirat.” ujar sang ayah membuat Aira terkejut.

“Ko bisa? kenapa?”

“Mereka akan bereinkarnasi. Menyelesaikan masalah yang belum selesai di kehidupan sebelumnya.”

Aira terdiam sejenak mendengar ucapan ayahnya.

“Oh begitu, berarti reinkarnasi itu beneran ada?” tanya Aira masih tak percaya.

“Bisa di bilang begitu.”

***

Gadis itu terbaring lemah di atas ranjangnya. Tubuhnya demam karena hujan-hujanan sepulang sekolah.

Dia menatap tak minat pada bubur yang di bawakan oleh mamanya.

“Ayo dong makan dulu, mau sembuhkan?” tanya sang mama sambil mengarahkan sesendok bubur ke arah Aira.

“Nanti aja Ma, aku mau sama ayah aja, mau di suapin sambil dengerin dongeng.”

Sang mama terkekeh kecil melihat tingkah anak gadisnya yang manja ketika sakit. “Udah gede, masih aja di dongengin.” wanita itu mencubit hidung Aira dengan gemas.

“Yaudah tunggu sebentar ya, dikit lagi ayah pulang kerja.” Aira hanya mengangguk lemah.

Tak berapa lama pintu kamarnya di buka, menampilkan sesosok pria dengan senyum lebarnya menatap Aira. “Ayah!” pekik gadis itu semangat.

Sang ayah langsung berjalan ke arahnya. Kemudian duduk di tepi ranjang sambil mengusap-usap kepalanya dengan lembut.

“Siapa yang minta di dongengin?” tanya sang ayah sambil tertawa kecil.

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang