𝟏𝟎. Luar Kendali

68.6K 6.8K 846
                                    

Aku tak habis pikir dengan pangeran gila ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tak habis pikir dengan pangeran gila ini. Bisa-bisanya dia menarik lenganku keluar dari acara ulangtahunku sendiri dan membawa ke ruang kerjanya.

Lebih parahnya sekarang aku di jadikan nyamuk. Sesampainya di ruang kerjanya ternyata ada Senna di sana, dan sekarang mereka berdua malah bermesraan di depanku. Maksudnya apa coba?

Hatiku panas melihat pemandangan ini, sepertinya rasa cinta Bycella mulai bereaksi di tubuh ini. Sebisa mungkin aku menahan diri untuk tidak menyerang mereka berdua.

"Maaf pangeran, kalau tidak ada hal yang penting saya pamit pergi, acara masih berjalan, sangat tidak sopan jika saya pemilik acara tidak ada di sana." ucapku kemudian berjalan menuju pintu keluar.

"Siapa yang mengizinkan mu untuk pergi?" tanya pria itu dengan nada dingin.

Aku menghela nafas panjang kemudian membalikkan tubuhku dengan senyum yang di paksakan. "Lalu, saya harus apa di sini? menonton kalian berdua bermesraan?" tanyaku dengan maksud menyindir.

Pria itu mendecih, "Kau cemburu?" tanyanya dengan senyum super menyebalkan.

"Tentu tidak yang mulia, bagaimana mungkin saya bisa cemburu dengan seorang pelayan istana." ujarku refleks. Tak bermaksud menghina Senna, mulut ini benar-benar berbicara di luar kendaliku.

"Maksudmu, kau meremehkan Senna?" tanya Arseano.

"Di bagian mana saya meremehkan dia yang mulia?"

"Kau baru saja menghina dia!" sentak pria itu padaku.

"Maaf tapi apa yang saya katakan memang benar adanya. Lady Senna memang seorang pelayan istana bukan? Oh atau dia sudah naik kasta? menjadi selingkuhan putra mahkota contohnya." kali ini aku mengatakan itu dengan sendirinya, aku sudah benar-benar kesal pada pria itu.

Lalu terlihat Senna mulai menangis sambil menunduk. Ini kenapa Senna jadi cengeng begini sih, aku membuat karakternya lemah lembut bukan berarti mudah nangis seperti ini.

"M-maafkan sa-saya yang mulia, saya tak bermaksud mem-membuat kalian bertengkar." ujar gadis itu tersedu-sedu.

Arseano langsung menenangkan gadis itu dengan cara mengusap-usap punggungnya lembut. Ini kenapa Novel buatan ku jadi drama FTV begini.

"Sudah selesai belum? saya masih harus kembali ke acara itu." ujarku mulai jengah karena Senna tak juga kunjung berhenti menangis.

Karena tak mendapat jawaban aku langsung pergi berjalan menuju pintu keluar.

"Pengawal, kunci pintu dari luar!" teriak Arseano kencang saat aku hendak membuka pintu tersebut.

Kalian tau stok kesabaran ku sangat tipis? Aku langsung membalikkan tubuhku lagi ke arah mereka berdua dan menatapnya dengan kesal.

"MAU LO APA SIH ANYING!" teriakku mulai emosi.

Arseano tersentak mendengar teriakkanku, mereka berdua menatapku dengan tatapan terkejut. Selama ini Bycella tak pernah membentak atau berbicara pada Arseano dengan nada tinggi. Dan hal ini membuat Arseano cukup tertohok.

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang