𝟐𝟎. Run Away

56.6K 5.7K 172
                                    

Aku kembali dalam keadaan sakaratul maut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kembali dalam keadaan sakaratul maut.

Sialan luka tusuk itu sakit banget, sekarang beberapa bagian tubuhku di perban. Ku kira aksi baku hantam ku dengan Senna akan fana ketika aku sampai di kekaisaran Rowena.

Namun nyatanya tidak, luka ini menempel sempurna di tubuhku yang saat ini di penuhi perban.

Menurut penuturan Ferrent, selama ini jiwa dan pikiran Arseano di kendalikan oleh iblis. Dan perlakuan Arseano selama ini, itu karena pikirannya di kendalikan oleh iblis, dia tak bisa mengendalikan sendiri.

Saat aku kembali ke sini aku hanya seorang diri, tentu saja hanya sendirian, karena aku pergi pun sendiri. Dan untuk Arseano, itu hanya jiwanya, ketika aku kembali ke kekaisaran rowena, otomatis jiwanya sudah terlepas dari segel iblis.

Jiwanya benar-benar sudah terlepas.

Namun satu hal yang pasti, Senna bangsat.

Aku tak menyangka bahwa pemeran utama wanita bisa bersekutu dengan iblis. Apa mungkin dia menjual jiwanya pada iblis dan bekerja sama padanya?

Aku tak menyangka gadis polos, lemah lembut, dan naif seperti Senna ternyata mengikuti aliran sesat. Tapi apa tujuannya?

Tapi nampaknya Senna tak tahu menahu tentang adegan baku hantamku dengannya saat di negri iblis. Terlihat gadis itu bersikap biasa saja saat bertemu denganku.

Kata Ferrent, jiwa Senna juga di kendalikan oleh iblis, tapi bedanya dia menyadari dan masih bisa mengendalikannya.

Saat ini aku sedang berada di kamar, memasukan semua uang yang ku punya ke dalam tas. Kemudian memasukkan Elly ke dalam botol minum.

Aku akan segera kabur dari kekaisaran ini. Hari ini juga.

Sejak kemarin pelepasan jiwanya yang di segel, Arseano masih belum sadarkan diri, hal itu membuatku memanfaatkan situasi untuk segera pergi dari sini.

Sangat merepotkan jika aku masih berada di sini sementara Arseano sudah sadarkan diri. Bisa-bisa aku tidak akan bisa keluar dari kekaisaran ini.

Waktu yang sepertinya sudah menunjukkan tengah malam membuatku langsung bersiap. Aku membuka pintu kamar dengan perlahan.

Berjalan dengan hati-hati meninggalkan kamar, berjalan perlahan sambil menoleh ke kanan dan kiri, memastikan keadaan.

Beruntung para penjaga sedang menjaga kamar ayahku dan sisanya berjaga di gerbang depan. Otomatis gerbang belakang tidak ada yang menjaga, ya semoga saja.

Aku berjalan menuju gerbang belakang dengan perlahan, berusaha tak menimbulkan suara.

Aku sudah tiba di gerbang belakang kediamanku, dan untungnya tidak ada yang menjaga.

Aku langsung berjalan menuju gerbang belakang, dan lagi-lagi keberuntungan berpihak padaku.

Gerbang belakang tidak di kunci, seperti para penjaga lupa mengunci gerbang belakang. Sepertinya aku harus berterima kasih pada penjaga yang lupa mengunci gerbang belakang.

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang