Aku menatap remeh kedua orang yang berada di hadapanku saat ini. Kalian tahu siapa? Ya benar mereka adalah Arseano dan Senna.
Aku sangat bahagia saat ini. Mereka berdua, lebih tepatnya Arseano menatapku dengan tajam. Kalian tahu kenapa?
Aku kembali menurunkan status keluarga Senna, sekarang keluarga gadis itu tidak lagi sebagai bangsawan Count, tetapi Baron. Ya setidaknya itu lebih baik dari pada sebelumnya.
Bagaimana bisa? mudah sekali.
Aku memberi tahu kepada seluruh bangsawan mulai dari Duke sampai Baron tentang pengangkatan status keluarga Senna. Dan hasilnya sudah bisa tertebak bukan? iya mereka semua menentang dan mengancam akan berkhianat pada kekaisaran ini, mereka menganggap ini sungguh tidak adil. Tidak ada kesepakatan bersama dengan bangsawan lain.
Dan dengan ancaman Arseano yang ingin mengundurkan diri dari takhtanya itu tidak mempan, karena aku mengiyakan keinginan pangeran gila itu, dan aku mengusulkan agar Elios yang menggantikan posisi itu.
Tentu Arseano tidak mau, dia sangat tidak suka dengan Elios. Dia langsung tak bisa berkutik saat aku dan bangsawan lain melakukan 'demo' di depan istana kekaisaran.
Sekarang aku berada di dalam istana sambil menatap mereka dengan senyum meremehkan.
"Yah ada yang gagal menjadi bangsawan kelas atas." sindirku membuat Senna makin menundukkan kepalanya dalam.
"Segitu benci kah kau dengan Senna?" tanya Arseano dengan nada tajam, namun tak membuatku gentar atau takut.
Awalnya sih aku suka dengan karakter Senna, tapi setelah melihat kelakuan dia secara langsung aku langsung kesal setengah mati. Apalagi saat gadis itu menangis, sungguh sangat menyebalkan. Seolah-olah hanya dia yang memiliki beban hidup.
Dia kira aku tidak memiliki beban hidup? hei aku bahkan harus menanggung beban hidup karakter fiksi buatan ku sendiri.
"Tidak juga tuh." jawabku acuh.
"Lalu kenapa kau melakukan ini? kau mencoba melakukan kudeta?"
Aku terkekeh. Kudeta dari mananya coba? minta di hujat kok memang Arseano.
"Bagian kudetanya di mana yang mulia?" tanyaku.
"Aku hanya menuntut keadilan bagi seluruh pelayan di istana ini. Bukan kah sangat tidak adil jika hanya Senna yang di angkat menjadi bangsawan, sementara banyak pelayan yang sudah bekerja di sini selama puluhan tahun, tapi drajat mereka tidak di angkat juga." sambungku.
"Sementara Senna baru bekerja di sini selama tiga tahun. Pangeran yang terhormat."
Arseano tak dapat berkata-kata lagi, tetapi tatapannya tiba-tiba berubah, yang tadinya menatapku tajam kini malah seperti orang terkejut.
"Ah iya-" ucapanku terhenti.
Aku tersentak, tidak mungkin aku salah lihat. Tadi kalung Senna sekilas bersinar memancarkan warna merah terang. Tapi hanya sekilas, setelah itu cahaya tersebut hilang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange Souls With Villains
Fantasía❝𝐌𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚-𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐥𝐮𝐤𝐚, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐜𝐚𝐫𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚.❞ [Follow sebelum membaca] 1 in #pangeran [30-3-22] 1 in #sejarah [26-4-22] 1 in #fiksiilmiah [09-3-23] Aira Reylia seorang gadis SMA yang ak...