𝟐𝟖. Terror

45.3K 4.3K 289
                                    

“Aku bosan bangsat!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aku bosan bangsat!”

Arseano tetap tak menanggapi ucapanku yang sudah terlewat kesalnya. Pria itu tetap fokus pada tumpukan kertas di hadapannya.

Saat ini aku sedang berada di ruang kerjanya, menonton dia mengerjakan tumpukan kertas yang seolah tidak ada habisnya. Aku di kurung, tidak boleh keluar ataupun jauh darinya.

Serius demi apa, aku merasa ada yang kurang selama aku ada di istana kekaisaran ini.

“Sean.” panggilku pelan, dia langsung menoleh ke arahku.

“Ada apa? kau lapar?”

“Kemana Senna? pelayan kesayangan mu itu.” tanyaku dengan nada sedikit mengejek.

Tiba-tiba saja dia menatapku dengan tatapan serius, kemudian berkata. “Dia sudah mati.” ujarnya enteng yang membuatku terkejut setengah mati.

Senna? mati? bagaimana bisa? dia kan pemeran utama wanita, bagaimana bisa pemeran utama bisa mati. Itu artinya cerita ini benar-benar telah melenceng jauh dari cerita yang sebenarnya.

“Kenapa dia bisa mati?”

“Aku yang mengeksekusinya. Dia ketahuan bersekutu dengan iblis.” balas Arseano.

Jadi itu penyebabnya, kalau soal Senna bersekutu dengan iblis aku sudah tahu sejak lama.

“Lalu? apa kau tidak bersedih karena dia harus mati? dia kan kesayangan mu.” cibirku padanya.

“Hei dengar dengan baik-baik. Kesayanganku hanya kau seorang, soal yang dulu itu karena pengaruh iblis Senna yang mengendalikan pikiranku. Tapi sungguh dari dulu sampai sekarang aku hanya menyayangi mu.”

Huek

Aku ingin Senna menjadi tunanganku juga.” aku mengulang ucapan Arseano saat di acara Debutante kala itu.

“Jangan ingat yang itu, aku sungguh tidak sadar dengan apa yang aku lakukan.” ujarnya.

“Ya ya terserah saja. Omong-omong bisakah kau menempatkan Carla di sisiku lagi? aku sangat bosan karena tidak ada teman.”

“Ada aku yang akan selalu menemani mu.”

Aku memutar bola mataku dengan malas saat mendengar ucapan tersebut.

“Serius, dimana Carla sekarang? aku rindu dengannya.”

“Dia berada di istana ini juga bersama Carlos.”

“Hah? benarkah? kenapa mereka berdua tak pernah mengunjungi ku?” tanyaku keheranan.

“Karena mereka berdua aku kurung di penjara bawah tanah.” jawab Arseano dengan tak acuh.

Aku melotot mendengarnya. “Kenapa? mereka salah apa padamu?!” tanyaku dengan terkejut.

“Kau masih bertanya apa salah mereka? mereka tidak becus menjagamu sehingga kau bisa kabur.”

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang