𝟏𝟓. Strange Necklace

58.6K 5.9K 110
                                    

Gadis itu termenung dengan tatapan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu termenung dengan tatapan kosong. Dia baru saja terbangun setelah mimpi panjangnya mengenai masalalu Bycella.

Sungguh ia baru mengetahui bahwa dulu Bycella dan Arseano saling mencintai. Dia benar-benar tak tahu akan hal ini.

Dulu saat menulis cerita ini, Aira tak pernah memikirkan ataupun membuat masalalu dari para tokoh, yang ia buat adalah langsung ke inti cerita. Saat cerita di mulai. Dia tak pernah memikirkan tentang masalalu Arseano dan Bycella, makanya dia tak tau tentang ini.

Yang ia tahu hanyalah Bycella begitu mencintai Arseano, dan juga sangat membenci Senna karena telah merebut tunangannya.

Tapi sungguh, dia benar-benar tak mengetahui akan hal ini. Aira menulis cerita ini karena dia sedang bosan, sehingga dia tak memikirkan segala alur atau bagaimana cerita tersebut bisa bermula. Dia tidak memikirkan matang-matang apa yang sedang ia buat.

"Terlalu banyak hal-hal yang terjadi di luar alur novel." gumam gadis itu pelan.

"Tapi, jika memang Bycella dan Arseano sudah bertunangan sejak tiga tahun yang lalu, dan mereka saling mencintai, mengapa waktu itu Arseano mengatakan padaku seolah-olah kami baru bertunangan?" monolog gadis bersurai icy blonde tersebut.

"Dan juga menurut mimpi tersebut, sikap pangeran gila itu tiba-tiba berubah karena kehadiran Senna. Padahal sebelumnya dia dan Bycella saling mencintai, bahkan sudah berandai-andai kalau mereka sudah menikah."

"Apa pesona female lead begitu kuat sehingga membuat male lead langsung terpesona?" ujar gadis itu masih dengan dirinya sendiri.

"Tapi itu terlalu mendadak! masa iya dalam waktu satu minggu Arseano langsung jatuh cinta pada Senna, dan melupakan semuanya yang telah dilalui bersama Bycella."

"Argh kalau tahu akan serumit ini lebih baik aku tak usah membuat novel waktu itu!" geram gadis itu.

"Bisa-bisanya aku tak mengetahui masalalu para tokoh buatan ku sendiri."

Gadis itu menghela nafas panjang, "Mungkin ini adalah salah satu teguran agar aku lebih memperhitungkan segala sesuatu."

"Baiklah, biarkan saja pangeran gila itu bersama pelayannya. Aku juga tak memerlukan dia, lagipula sebentar lagi aku akan pergi dari kekaisaran ini. Hahaha, sampai jumpa novel sialan." ujar gadis itu meyakinkan dirinya sendiri, dia tak boleh takut dengan cerita yang ia buat sendiri.

***

Beberapa hari kemudian, kekaisaran Rowena. Danau belakang istana.

"Kenapa kau menjauhi ku? aku ada salah?" tanya Bycella menghentikan langkah Elios.

Pria itu berhenti sejenak, menatap Bycella dengan tatapan datar. Kemudian dia melanjutkan langkahnya lagi, tak menghiraukan gadis di hadapannya.

Exchange Souls With VillainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang