1

7.7K 438 8
                                    

Flashback on.

7 tahun yang lalu.

Kedewasaan tidak dilihat dari umur maupun fisik, tapi kedewasaan dapat di lihat dari pikiran. Kepribadian kita saat ini juga merupakan suatu bentuk yang dibuat oleh masa lalu.

"Kenapa kau berkencan dengan sahabat ku sendiri jo ? Kau tidak sayang padaku ? Kau tidak ingat anak-anak mu hah ?" Bentak letha kepada suaminya yang baru saja pulang pukul 2 dini hari dengan keadaan mabuk.

"Kau tidak berhak membentaku sialan!" Teriak jonathan sambil melempar guci ke arah dekat letha.

"Kau memang benar-benar bajingan, aku salah memilihmu menjadi suamiku. Perselingkuhanmu dengan wanita itu sudah berjalan lama kan ?"

"Aku memang berselingkuh dengan sahabatmu karena kau tidak semenarik dia lagi" ujar jonathan sambil mencengkram pipi letha dengan tangannya.

"Kau tega jo?" Tangisan letha pun keluar ketika merasakan sakit di hatinya.

"Keluar sari rumahku sekarang!" Yaletha melepaskan cengkraman jonathan dengan tangannya.

"Kau mengusirku wanita sialan?"

"KELUAR SEKARANG JUGA!"

Jonathan menarik tubuh letha lalu melemparnya ke tembok dengan keras, setelah itu dia menampar kedua pipi letha dengan tenaga yang cukup kuat.

Lisa yang sedari tadi menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya dari lantai dua segera turun ketika melihat ibunya sudah tidak berdaya. Ini merupakan kejadian yang kesekian kalinya yang lisa lihat.

Saat jonathan ingin memukul letha dengan menggunakan tongkat golf, lisa buru-buru lari kearah ibunya lalu memeluk ibunya yang sedang terduduk lemas di lantai. Alhasil pukulan tersebut kena ke punggung lisa dengan cukup keras, lisa memejamkan matanya menahan rasa sakit di punggung nya.

"Minggir kau lisa, aku harus memberi pelajaran pada eomma mu" jonathan berusaha melepaskan pelukan lisa.

"Masuklah ke kamarmu nak" lirih letha.

Lisa menggelengkan kepalanya lalu melepas pelukan nya. Dia beranjak lalu menatap dalam mata jonathan.

"Pergi lah appa" lirihnya

"Appa tidak lelah selalu bertengkar dengan eomma?"

"Diam ya kamu!" Bentak jonathan kepada anak bungsunya sendiri.

"Berani kamu sama appa ? Kamu itu masih kecil, gausah ikut campur ya" jonathan mulai mengangkat tangannya bersiap untuk menampar pipi lisa.

Plak.

Satu tamparan keras mendarat bebas di pipi lisa membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"PERGI DARI RUMAHKU SEKARANG JONATHAN" yaletha berteriak lalu bangkit dari duduknya karena melihat anak bungsunya ditampar, kemudian dia membawa lisa ke dalam pelukanya.

Jonathan yang sudah muak pun akhirnya segera mengambil tas nya dan pergi keluar dari rumah.

Kejadian tersebut berlangsung saat musim sekolah tiba, dimana ke empat kaka lisa sedang berlibur di rumah kakek neneknya. Lisa sendiri tidak ingin ikut berlibur karena dia ingin bersama ibunya.

The OlderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang