Setelah pemakaman lisa selesai, seluruh keluarga kembali ke mansion untuk sekedar berkumpul dan saling menguatkan satu sama lain. Jisoo pun meminta dokter song untuk mengizinkanya pulang ke mansion karena dia ingin istirahat di mansion saja, dokter song pun mengizinkanya dengan syarat ada beberapa perawat kepercayaannya akan tinggal beberapa hari disana karena takut akan kondisi jisoo yang drop.
"Aku membencimu appa" ucap letha tiba-tiba sambil menatap tajam woobin.
"Kau tega lakukan itu pada anaku, lisaku telah pergi sekarang" lanjut letha.
"Dia memiliki penyakit dan waktu dia hanya sedikit di dunia ini letha, jadi biarkan dia membalas hutang budinya pada jisoo" balas woobin.
Ucapan woobin membuat semua orang yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya karena tidak percaya dengan ucapanya.
"Kau sadar dengan ucapanmu appa ?" Sahut taeyeon yang sedang menenangkan adiknya.
"Aku sadar apa yang aku ucapkan"
"Keluar dari rumahku appa, aku tidak akan membiarkanmu masuk kesini dan menemui anak-anaku lagi" letha berdiri dan berjalan menuju woobin.
"Aku kecewa padamu, keluarlah kumohon"
Woobin berdiri lalu menatap letha, dia kemudian mengelus kedua pundak rapuh anaknya lalu melirik ke arah jisoo yang ada di belakang sana "Jaga anak mu baik-baik mulai sekarang, appa minta maaf padamu untuk semua kesalahan appa".
Woobin akhirnya pergi dari mansion karena tidak ingin meninggalkan keributan lebih lama diantara dia dan juga anak-anaknya. Suasana kembali hening dan sampai akhirnya dokter song datang dengan membawa beberapa barang.
"Permisi semuanya"
"Nee kenapa dokter song ? Apa semuanya sudah beres ?" Tanya taeyeon yang tau jika dokter song dan beberapa perawatnya sedang membereskan beberapa alat rumah sakit di kamar jisoo.
"Semuanya sudah selesai, saya ingin memberikan beberapa barang yang di titipkan oleh lisa sebelum operasi saat itu"
Dokter song berjalan ke arah jisoo yang duduk di sofa bersebelahan dengan rose dan jennie. Dia merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan jisoo lalu menyimpan macbook kecil milik lisa di pangkuan jisoo dan memberikan barang yang dititipkan lisa kepada rose dan jennie.
Dokter song menggenggam tangan jisoo dan jisoo membalas genggamanya sambil menatap dokter song "Adikmu menitipkan laptop ini untukmu dan saudaramu, mungkin di dalam laptop ini ada yang ingin dia sampaikan kepada kalian. Aku tau kau kecewa padaku jisooya, tapi maaf aku tidak bisa menolak permintaan terakhir adikmu".
Jisoo tersenyum tipis mendengar ucapan dokter song. Dia memang kecewa dengan dokter keluarganya itu, tapi setelah mendengar penjelasanya soal penyakit lisa, dia tidak tau harus marah pada dokter song perihal apa.
"Aku akan berusaha mengikhlaskanya dokter song, terimakasih untuk semua bantuanya" ucap jisoo.
Dokter song mengangguk lalu berdiri kembali dan berpamitan kepada seluruh keluarga Baldwin yang ada disana.
Irene yang melihat dokter song pergi lalu menghampiri jisoo dan mengambil laptop milik adik bungsunya "Ingin melihatnya bersama - sama ?".
Jisoo mengangguk mengiyakan ucapan kakaknya, irene memberikan laptop tersebut kepada suho untuk disambungkanya kepada televisi besar yang ada di hadapan mereka. Irene duduk di sebelah jisoo sambil menunggu semuanya siap.
Saat suho telah berhasil menyambungkan laptop dengan tv, dia segera membuka laptop lisa untuk mengetahui apa isi laptop tersebut. Saat Desktop nya terbuka, disana hanya menampilkan 1 file dengan nama "The Last", suho segera membuka file tersebut dan menayangkan sebuah video.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Older
General FictionBercerita tentang seorang anak bungsu yang yang memiliki masa lalu yang kelam dimana dahulu pada saat dia masih kecil, dia selalu menyaksikan sebuah pertengkaran dalam keluarganya. Disamping itu, dia bersyukur karena memiliki 4 kakak dan seorang ibu...