44

3.4K 414 47
                                    

Setelah kepergian woobin menuju rumah sakit dengan membawa berkas yang sudah dia tanda tangani, suasana mansion kembali hening dan cukup mencekam. Semuanya tengah berkumpul di ruang keluarga tanpa ada yang mengeluarkan suara.

"Aku akan pulang ke apartement" lisa membuka suaranya dan berniat untuk pulang ke apartement mya dan tinggal disana sampai hari dimana dirinya dan jisoo akan melakukan operasi.

"Pergilah ke canada, lanjutkan kembali kuliahmu untuk meraih cita-citamu itu lili" jisoo berucap tanpa melihat ke arah lisa, maksud dari ucapan jisoo adalah agar lisa tidak tinggal di korea dan melanjutkan niatnya untuk memberikannya donor.

"Benar kata jisoo eonni, kembalilah ke canada" sahut jennie yang paham apa yang di maksud jisoo.

"Aku akan mengantarmu ke bandara, bersiaplah lisa" ucap irene.

Lisa menghela nafasnya lalu beranjak dari duduknya dan bersujud tepat di kaki jisoo "Aku tidak akan kemana-mana sampai waktuku tiba untuk menyembuhkanmu eonni, kumohon terimalah aku akan sangat senang jika kau menerimanya. Aku akan selalu merasa bersalah jika kau masih sakit nantinya eonni. Benar kata grandpa jika dengan paru-paruku ini tingkat keselamatan dan kesembuhanmu itu lebih besar".

"Berdiri lisa" jennie mencoba untuk mengangkat tubuh lisa tapi lisa enggan beranjak dari kaki jisoo.

"Aku memang akan sembuh, tapi aku tidak akan merasakan kebahagian setelah nya karena tidak bisa melihat adiku secara langsung dan hanya bisa melihatnya terkubur di tanah" jisoo menatap lurus televisi di depan nya dengan air mata yang sudah mengalir tanpa melihat lisa di bawahnya.

"Percuma kau bersujud seperti itu lisa, pergilah kembali ke canada. Aku lebih rela tidak melihatmu karena kau sedang kuliah di banding tidak melihatmu gara-gara kau mati lisa" lanjut jisoo.

"Ayok berdiri" jennie akhirnya berhasil membuat lisa berdiri.

"Aku akan pergi eonni, maaf jika aku tidak bisa menuruti kemauan mu. Aku menyayangimu"

Lisa berjalan ke arah letha yang menatapnya sendu dan berkaca-kaca, letha sudah merentangkan tanganya bersiap untuk memeluk anak bungsunya. Lisa segera masuk ke dalam pelukan ibunya dan memeluknya erat.

"Eomma kau harus ingat jika lisa sangat menyayangi eomma lebih dari apapun, maaf jika lisa selalu membuat eomma menangis dan terimakasih karena sudah menyayangi lisa selayaknya anak eomma sendiri. I love you more than anything eomma"

Lisa mengecup seluruh wajah letha termasuk kedua mata letha yang sudah mebgeluarkan air mata, lisa beralih untuk memeluk irene "Irene eonni jaga kesehatan mu dan juga keponakanku nee, kau eonni terhebat yang pernah aku punya, aku menyayangimu eonni"

"Eonni lebih menyayangimu lili" balas irene memeluk tubuh lisa.

"Jennie eonni, hanya kau yang bisa menguatkan mereka nantinya. Aku harap kau tidak sering menangis kedepanya, aku mencintaimu eonni. Tetaplah jadi jennie eonni yang kuat yang bisa menjadi sandaran untuk keluarganya" lisa mengecup pipi jennie.

Lisa memberanikan diri untuk memeluk jisoo yanh sedang termenung "Maafkan aku eonni, mari bertemu lagi nanti. Aku sangat sangat mencintaimu".

"Chaeng eonni, aku tau kau sangat membenciku sekarang tapi aku tidak peduli dan aku sangat menyayangimu. Aku hanya meminta satu hal darimu, tetaplah bersikap baik terhadap siapapun dan saat kita bertemu lagi nanti aku hanya ingin mendengarmu bernyanyi di sebelahku eonni. Lisa pamit ya chaeng" ucapan lisa mampu membuat rose mengigit bibir bawahnya cukup keras agar tidak mengeluarkan tangisanya.

The OlderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang