Lisa terbangun dari mimpi buruknya, dia segera mengatur nafasnya yang tidak beraturan dan memegang dadanya yang berdetak cukup kencang akibat mimpi yang dia alami.
"Jisoo eonni" lirihnya pelan
"Minumlah dulu, kau pasti bermimpi buruk lisa" ucap jennie yang sedari tadi tidak beranjak dari samping lisa.
Lisa baru menyadari jika di kamarnya kini sudah ada keluarganya kecuali irene dan juga taeyeon. Lisa menatap semua orang yang sedang memperhatikanya. Entah kenapa ada rasa sedih dan juga kecewa di dalam hatinya saat ini.
Lisa menolak minum yang diberikan oleh jennie dengan halus agar tidak melukai kakaknya, dia menyibakan selimut yang menutupi kakinya lalu berusaha beranjak dari tempat tidurnya.
"Kau mau kemana lisa ? Kau tidak boleh banyak bergetak terlebih dahulu" ucap letha yang melihat lisa akan beranjak.
Saat lisa mencoba untuk menurunkan kakinya dari ranjang, rasa nyeri menjalar tepat dati telapak kakinya sampai pahanya. Lisa tidak menyerah walaupun sakit dia tetap berusaha menggerakan kakinya sampai akhirnya kaki kanan nya berhasil digerakan walau lisa harus menahan rasa sakit sampai membuatnya berkeringat dan wajahnya memerah.
"Kakimu sedang tidak bisa digerakan saat ini, istirahatlah agar cepat pulih" wendy masuk ke dalam ruang rawat inap bersamaan dengan dokter yang merawat lisa.
"Aku ingin mencari jisoo eonni"
Perkataan lisa mampu membuat semua orang yang berada disana diam tidak mengeluarkan sebuah katapun, mereka ingin memberitahu lisa tapi bingung harus bagaimana.
"Dimana jisoo eonni ?" Lagi-lagi lisa bertanya tetapi tidak ada yang menjawabnya.
Dia tersenyum miris karena tidak mendapat jawaban, lisa kembali berusaha menurunkan kaki satunya sampai akhirnya dia terjatuh dari tempat tidurnya karena pergerakanya yang terlalu cepat dan tubuhnya tidak seimbang.
"Lisa"
"Kau tidak boleh turun dari tempat tidurmu dahulu" ucap letha sambil membantu lisa untuk kembali ke tempat tidurnya, tapi saat letha menyentuh lisa, lisa segera menepis tanganya dan berpegangan pada kursi serta tangan jennie yang berada di sampingnya.
Letha cukup kaget dengan tindakan yang dilakukan oleh lisa, tapi dia sadar lisa pasti masih marah padanya akibat pertengkaran kemarin.
"Aku hanya ingin bertemu jisoo eonni tidak ada lagi yang aku inginkan"
"Apa dia baik-baik saja ? Aku belum bertemu denganya saat sadar tadi"
Lisa meneteskan air matanya karena di dalam hatinya dia sangat takut hal yang tidak diinginkan terjadi pada kakaknya.
"Chaeng dimana kakaku ?" Lisa menatap rose yang sedari tadi hanya diam saja.
"Jisoo eonni di icu" jawab rose sangat pelan tapi masih terdengar oleh lisa.
"Dengarkan aku nee, kau tau sendiri bagaimana kondisi saat kebakaran terjadi. Kau mungkin sempat melihat keadaan jisoo saat itu, dia terlalu banyak menghirup asap dan sedikit terjadi masalah pada jantungny saat ini, dia juga mengalami benturan cukup keras dikepalany yang membuatnya belum sadarkan diri dan harus di rawat di icu lisa" Wendy menjelaskan secara pelan dan halus kepada lisa agar sepupunya itu tidak terlalu kaget.
"Aniyo, dia pasti sudah bangun sekarang. Chaeng bolehkah kau mengantarku pada jisoonie ?" Lisa menggelengkan kepalanya kuat dan menghapus air matanya dengan kasar, dia menatap rose meminta bantuannya untuk menemui jisoo.
"Badanmu masih lemah lisa, kau belum boleh keluar dari kamar ini" letha menggenggam tangan lisa dan menahan nya agar tidak turun kembali.
"Jangan memegangku, chaeng kau tidak ingin membantuku ?" Lisa menepis kembali tangan letha, dan untuk kali ini lisa berhasil membuat hati letha sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Older
General FictionBercerita tentang seorang anak bungsu yang yang memiliki masa lalu yang kelam dimana dahulu pada saat dia masih kecil, dia selalu menyaksikan sebuah pertengkaran dalam keluarganya. Disamping itu, dia bersyukur karena memiliki 4 kakak dan seorang ibu...