"Tidak bisakah kau mengeluarkan anak itu dari agensi mu eonni ? Aku sudah muak melihat kelakuanya yang mulai seenaknya itu"
"Aniya aku tidak bisa mengeluarkanya jika dia tidak melakukan sesuatu yang fatal dan merugikan agensi" ucap irene sambil memandang kertas-kertas di hadapanya.
"Lalu apa kau tidak ingin bertindak tegas soal appa ? Bahkan dia yang membuat lisa kita sakit seperti ini dan seperti yang kau tau jika dia terus saja mengganggu keluarga kita".
"Aku tidak bisa" lirih irene.
"Baiklah jika kau tidak bisa bertindak tegas pada keluarga itu, aku yang akan melakukanya. Aku tidak bisa melihatnya terus bersantai dan tidak merasa bersalah sama sekali atas kelakuanya, aku permisi" orang tersebut pergi dari ruangan irene dan membanting pintu ruang kerja irene dengan sangat keras.
• • •
Seperti biasa lisa sedang menonton film kesukaanya di ruang keluarga karena hari ini dia masih belum diperbolehkan untuk melakukan kegiatannya seperti biasanya, dan kebetulan sekali hari ini keempat kakaknya serta ibunya sudah kembali dengan kesibukan masing-masing dan meninggalkan lisa sendirian di rumah.
Karena sudah bosan dengan kegiatanya, lisa memutuskan untuk untuk naik ke dalam kamarnya dan membuka laptopnya. Dia sudah lama tidak mengecek perkembangan bisnis nya, dia juga saat ini sangat jarang untuk mampir ke studio fotonya.
Lisa awalnya memiliki studio foto kecil-kecilan saat dirinya menginjak kelas 3 sma, dia membangunnya dari hasil uang tabunganya. Lama kelamaan studio foto tersebut semakin terkenal dan juga sejarang sudah memiliki beberapa cabang di korea.
Saat sedang serius melihat grafik-grafik yang ada di layar laptopnya, tiba-tiba dia mendengar pintu kamarnya ada yang mengetuk dan tidak lama kemudian pintu tersebut terbuka.
Lisa dapat melihat wajah lelah kakak keduanya, tanpa mengucapkan apapun jisoo langsung menghampiri lisa lalu menyingkirkan laptop yang ada di pangkuan adiknya dan segera memeluk tubuh lisa.
Lisa yang bingung pun hanya bisa mengelus punggung kakaknya itu. Jisoo akan selalu seperti itu jika dia sedang banyak pikiran atau kelelahan. Begitupun dengan lisa yang pasti akan memeluk salah satu kakaknya jika sedang banyak pikiran juga.
"Ada yang mengganggu pikiran mu eonni ?" Tanya lisa.
"Hmm banyak makanya aku butuh pelukanmu" Ucap jisoo yang semakin memeluk tubuh lisa erat.
"Jisooni"
"Wae lili ?"
"Aku ingin liburan bersama kalian, tapi harus lengkap semua ikut. Mungkin sekarang-sekarang tidak akan bisa karena chaeyoung eonni akan konser tapi mungkin setelah pekerjaan chaeng selesai" pinta lisa kepada kakanya itu.
Jisoo segera meregangkan pelukannya pada lisa, dia menatap wajah adiknya yang ternyata sedang kelihatnya itu "Nee aku akan mengatur dan melihat jadwal-jadwal mereka dulu, setelah itu jika jadwalnya sudah pas aku akan memberitahumu kapan kita akan liburan"
"Gomawo jisooni" lisa yang senang dengan jawaban dari jisoo pun lantas memeluk tubuh kakaknya itu.
• • •
Sore hari yang sangat sunyi dimana semua orang yang berada di kantor sudah pulang kerumahnya masing-masing karena jam kerja sudah selesai tapi tidak untuk jonathan yang masih terdiam di kantornya.
Tok tok tok
"Masuklah"
"Permisi tuan saya ingin menyampaikan sesuatu" ucap sekertaris jonathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Older
General FictionBercerita tentang seorang anak bungsu yang yang memiliki masa lalu yang kelam dimana dahulu pada saat dia masih kecil, dia selalu menyaksikan sebuah pertengkaran dalam keluarganya. Disamping itu, dia bersyukur karena memiliki 4 kakak dan seorang ibu...