Lisa masuk ke dalam ruangan dokter song, dia ingin berkonsultasi kepada dokter yang sedari kecil menangani dirinya itu. Dia duduk di sofa dan memperhatikan dokter song yang masih sibuk dengan tumpukan buku rekam medik yang ada di hadapanya.
"Bagaimana lisa apa kau masih sering kambuh ?" Dokter song mendekati lisa setelah dia selesai dengan urusanya.
"Aku jarang kambuh sekarang paling hanya sedak biasa saja, tapi dokter song lihatlah" lisa membuka masker yang dia gunakan dan memperlihatkan ujung bibirnya yang membiru.
Dokter song memegang pipi lisa dan mengecek sudut bibir lisa yang membiru "Sianosis".
Sianosis adalah kondisi tubuh yang membiru akibat rendahnya kandungan oksigen di dalam darah. Kondisi ini umumnya terjadi karena kelainan jantung atau penyakit paru-paru yang berkembang secara perlahan.
"Kau jangan kaget jika suatu saat ini tanda seperti ini selalu ada di tubuhmu, tapi nanti juga akan hilang. Biasanya terjadi memang di sudut bibit atau pada kuku, kadang juga bisa di bagian tubuh lainya"
"Jadi aku harus bagaimana ? Tanda ini baru aku alami tadi siang dan pasti jika aku pulang mereka akan bertanya aku ini kenapa" ucap lisa.
"Kah jelaskan saja seperti yang aku bilang tadi, aku tidak akan memberimu obat lagi karena nanti itu akan hilang sendiri kau tidak perlu khawatir" dokter song mengelus lengan lisa.
"Baiklah jika seperti itu, terimakasih dokter song. Aku pulang dulu karena sudah di tunggu oleh eomma hehehe bye dokter" lisa berpamitan kepada dokter song.
•
•
•
Jisoo dan irene sedang menikmati waktu libur mereka berdua dengan bermalas-malasan di rumah. Mereka sengaja ingin menghabiskan waktu berdua dikala ibu dan para adiknya sedang bekerja di luar sana.Mereka yang sedang asik mengobrol segera menoleh ke arah pintu masuk saat mendengar pintu tersebut terbuka dan menampakan se sosok wanita dengan tubuh jangkung dan rambut pendek.
"Eonni dimana anak-anaku" tanya lisa pada kedua kakanya karena tidak melihat para kucing nya berkeliaran.
Jisoo tidak habis pikir bisa-bisanya lisa baru saja pulang langsung menanyakan kucing-kucing nya tanpa menyapa kedua kakaknya, bahkan sekarang adiknya itu sedang menunduk-nunduk untuk mencari kucing nya di beberapa kolong meja dan kursi.
"Percuma kau cari disini lisa, mereka sedang di bawa ke salon oleh para maid barusan" ucap irene dan membuat lisa hanya menganggukan kepalanya dan berjalan ke arah mereka. Dengan seenaknya lisa langsung menidurkan tubuhnya di kedua paha kakaknya yang sedang duduk di sofa.
"Kenapa kau memakai masker ? Ini sudah di dalam rumah, bukalah" perintah irene yang kebetulan pahanya dijadikan bantal oleh kepala lisa.
Lisa segera membuka masker yang dia pakai tadi, dia dapat melihat wajah kaget irene dan jisoo ketika dirinya membuka masker.
"Yak! Sudah kubilang jangan bertengkar terus lisa, terakhir kau bertengkar dan lebam seperti itu kan sma kenapa sekarang mulai lagi" omel jisoo yang membuat lisa terkekeh dan mengingat masa lalunya itu.
"Hahaha jisooni kenapa kau lucu sekali, ini bukan lebam bekas bertengkar"
"Lalu apa ?" Tanya irene khawatir, dia kemudian mengelus pelan sudut bibir lisa yang membiru.
"Kata dokter song ini memang sering terjadi bagi orang yang memiliki kelainan paru-paru, jadi di sudut bibir, ujung kuku atau yang lainnya pasti akan membiru seperti ini, tapi nanti juga akan hilang semdiri eonni dan ini tidak sakit sama sekali" Ucap lisa menjelaskan kondisi dirinya.
"Syukurlah jika kau tidak bertengkar dan tidak sakit, aku akan memberikan obat untukmu" irene segere mengecup sekilas sudut bibir lisa yang membiru
Lisa terkekeh mendapatkan kecupan dari kakak sulung nya itu " Gomawo irene eonni".
KAMU SEDANG MEMBACA
The Older
General FictionBercerita tentang seorang anak bungsu yang yang memiliki masa lalu yang kelam dimana dahulu pada saat dia masih kecil, dia selalu menyaksikan sebuah pertengkaran dalam keluarganya. Disamping itu, dia bersyukur karena memiliki 4 kakak dan seorang ibu...