Mereka bertiga akhirnya sampai di mansion keluarga baldwin. Saat mereka masuk ke dalam mansion, lisa dapat melihat ibunya serta kedua kakanya sedang bersantai sambil menonton film. Terlihat rose sedang merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha letha sebagai bantal kepalanya, sedangkan jennie dia sedang sibuk dengan laptopnya sambil sesekali melirik televisi di depan nya.
Lisa berjalan dengan sangat pelan agar tidak mengambil alih perhatian mereka, lisa jalan ke adah belakang letha lalu memeluk tubuh ibunya dengan sangat erat.
"Eomma lisa kangen"
Letha, jennie dan rose yang mendengar suara cukup keras lisa pun kaget melihat nya ada di mansion terlebih letha yang mendapatkan pelukan secara tiba-tiba.
"Mwo lisayaaa" rose yang tadinya sedang tiduran segera bangkit dari tidurnya dan naik ke atas sofa untuk segera memeluk lisa.
"Yak lalisa kau kemana saja ? Kau janji akan menghubungiku tapi apa ? Tidak ada sama sekali kau membalas pesanku" Rose mengomel tapi masih sambil memeluk tubuh adiknya.
"Baru datang jangan di omelin seperti itu chaeng, awas gantian eomma juga ingin memeluk anak bungsu eomma yang nakal ini" letha menyingkirkan rose dari lisa lalu menarik lisa kedepan agar pelukanya leluasa tidak terhalang kursi.
"Mianhae lisaya untuk semuanya, eomma sangat merindukanmu dan eomma tidak akan melepaskanmu lagi" letha mengecup seluruh wajah lisa.
Lisa yang mendapatkan kecupan itupun hanya terkekeh saja dan mengeratkan pelukanya pada ibunya.
Sedangkan jennie dia sedari tadi hanya diam dan menatap lisa heran, muka bingung jennie membuat jisoo terkekeh dan segera menghampiri adiknya itu.
"Kau tidak merindukanya ?" Tanya jisoo.
"Aku merindukanya hanya saja aku bingung sejak kapan dia pulang ke korea, bahkan krystal tidak memberitahuku soal ini. Setauku dia kemarin masih di canada eonni" ucap jennie dengan tidak sadar.
"Mwo jadi kau juga tau kabar dia selama ini jendeuki ? Yak kenapa tidak memberitahuku" jisoo mencubit pipi chubby jennie karena gemas dengan adiknya yang tidak memberitahu soal keadaan lisa.
"Aniyo bukan seperti itu, aku tau dari krystal yang sering menghampiri lisa dan aku sudah berjanji padanya untuk tidak memberitahunya kepada siapapun eonni, mianhae hehehe" jennie mengecup sekilas pipi tirus jisoo.
"Aku sebal padamu" jisoo merajuk pada jennie.
"Aku menyayangimu eonni hahaha" jennie memeluk erat tubuh jisoo lalu menatap lisa yang masih di dalam pelukan letha dan juga rose.
"Eomma, jisoonie akhirnya sudah mendapatkan donor. Minggu depan dia akan melakukan operasi" ucap lisa tiba-tiba memberitahu ibunya soal kabar kembira itu.
"Kau serius nak ? Apa itu benar sooya ?" Letha melepas pelukan lisa lalu beralih menatap jisoo dan Jisoo hanya menganggukan kepalanya saja sebagai jawabanya.
"Nee eomma barusan kami ke rumah sakit dan dokter song memberitahukan nya padaku. Tapi sebelum itu, anak bungsumu yang sangat keras kepala itu diam-diam mencoba mendonorkan paru-parunya untuk jisoo eomma"
"Mungkin jika bukan rencana dokter song, dia tidak akan pulang dan nekad mendonorkan paru-parunya itu" irene tersenyum miring kepada lisa yang sudah menatap nya dengan sendu agar tidak melanjutkan ceritanya.
"Yak kau bodoh sekali" jennie berteriak cukup keras setelah mendengar ucapan irene, dia berjalan mendekati lisa tapi langkahnya tertahan oleh cekalan jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Older
General FictionBercerita tentang seorang anak bungsu yang yang memiliki masa lalu yang kelam dimana dahulu pada saat dia masih kecil, dia selalu menyaksikan sebuah pertengkaran dalam keluarganya. Disamping itu, dia bersyukur karena memiliki 4 kakak dan seorang ibu...