30

3.2K 370 32
                                    

BRAK

Lisa, irene dan letha yang sedang mengobrol dikagetkan dengan suara pintu yang begitu keras. Mereka segera menoleh ke arah suara tersebut dan dapat melihat jennie dan rose yang baru saja datang dengan wajah yang nampak panik.

"Lisaya mianhae aku tidak membencimu, aku tidak marah padamu aku hanya marah pada eomma yang menyembunyikan identitasmu. Kau tetaplah adiku, adik yang paling ku sayang. Jangan pernah pergi dari mansion aku mohon padamu lisa" ucap rose dengan nafas yang tidak teratur akibat berlarian.

"Aku juga minta maaf padamu lili, kami kemarin hanya sedang berfikir saja. Jangan meninggalkan kami, jangan keluar dari mansion ku kohon" ucap jennie.

Irene yang mendengar permohonan kedua adiknya pada lisa hanya terkekeh pelan, dia tau pasti ini adalah ulah jisoo sehingga rose dan jennie tiba-tiba datang dengan berlarian dan meminta maaf.

"Memang siapa yang bilang lisa mau keluar dari mansion ? Tentu eomma tidak mengizinkan nya" jawab letha dengan senyuman di wajahnya.

"Mwo jisooni bilang lisa besok akan keluar dari mansion" jawab rose kaget.

"Tidak" jawab lisa sambil terkekeh melihat wajah panik jennie dan rose.

"Yak! Jennie eonni apa kita mutilasi saja si turtle rabbit itu ? Dia telah membohongi kita" ucap rose kesal karena telah dibohongi oleh kakaknya.

"Hahahah lagian kalian kenapa tidak kemari lagi setelah kejadian itu ? Jisoo tidak sepenuhnya bohong, lisa memang berniat ingin pindah ke apartement nya gara-gara kalian mengabaikanya" irene menjelaskan yang sebenarnya terjadi.

"Mianhae lili aku dan jennie eonni hanya sedang mencerna semuanya, mianhae" rose menundukan kepalanya karena dirinya tengah menangis sekarang.

Letha berdiri ketika mendengar isak tangis anak keempatnya, dia segera membawa rose kedalam pelukanya "Mianhae chaeng, maafkan eomma yang telah menyembunyikan semua ini pada kalian. Kau pantas marah pada eomma, maafkan aku nee".

Rose membalas pelukan ibunya, dia semakin mengeraskan tangisanya ketika mendengar ibunya meminta maaf, rose hanya bisa mengangguk sebagai tanda jika dia telah memaafkan letha.

Sedangkan jennie dia tengah mendekati lisa dan menggenggam tangan kanan adiknya lalu mengucapkan maaf sekali lagi walau tanpa suara.

"Jennie eonni, peluk" ucap lisa dengan nada manjanya.

Jennie yang mendengar permintaan lisa dengan senang hati memeluk tubuh adiknya yang kurus itu. Dia sangat merindukan adik bungsunya ini, mau bagaimanapun mereka telah hidup bersama dari kecil dan jennie akan selalu menganggap lisa sebagai adik kandungnya sendiri.

• • •

Setelah 1 minggu lamanya lisa dirumah sakit, akhirnya dia diperbolehkan pulang oleh dokter song. Kemarin dia sudah mendapatkan penjelasan dan permintaan maaf dari taeyong dan juga kakek neneknya perihal identitasnya.

Sebelum pulang ke rumah, lisa meminta letha untuk mengantarkanya ke makam seohyun untuk bertemu dengan ibu kandungnya pertama kali. Letha dengan senang hati mengantarkan lisa ke makam adiknya bersama dengan ketiga kakaknya kecuali rose yang kemarin sudah berangkat ke luar negeri untuk konsernya.

Setelah sampai lisa segera turun dari mobilnya dan tangannya di genggam oleh letha yang berada di sampingnya. Tepat di depan makam ibunya, lisa berjongkok agar lebih dekat.

"Seohyun mianhae aku tidak bisa menepati janjiku untuk tidak memberitau lili soal dirimu. Aku kesini datang membawa anakmu yang sudah dewasa ini" letha mengelus lengan lisa lembut.

The OlderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang