Lisa sedang tertidur dalam dekapan jennie karena sedari tadi dia merengek ingin tidur sambil di peluk oleh kakaknya, sedangkan rose dia hanya diam di sofa sambil sibuk membalas pesan dari seseorang sampai akhirnya dia membanting ponselnya kelantai dan membuat jennie dan lisa kaget akan suara bantinganya.
Brak
"Sialan"
Jennie yang memang sangat mudah terkejut pun segera bangun dari tidurnya dan menatap rose dengan tajam "Yak! Chipmunk! Kau ini kenapa ? Sudah tau ini di rumah sakit dan adikmu sedang tertidur".
Lisa yang sempat terbangun pun segera jennie elus kepalanya agar tertidur kembali dan usahanya akhirnya berhasil. Rose yang baru saja sadar akan kelakuanya hanya bisa meminta maaf pada kakaknya tanpa mengeluarkan suara takut mengganggu tidur lisa lagi.
Rose beranjak dari tidurnya, dia mengambil ponsenya yang sudah retak di lantai lalu membuang nya ke dalam tong sampah. Dia kemudian segera menghampiri jennie dan lisa yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit.
"Mianhae aku mengganggumu" rose mencium kening lisa.
"Aku izin keluar sebentar eonni, sampaikan pada eomma jika dia mencariku"
"Nee jangan lama-lama di luar sedang badai, cepat kembali jika urusanmu sudah selesai. Bawalah ponselku, aku takut terjadi apa-apa pada dirimu" jennie memberikan ponsel nya kepada rose saat tadi dia semoat melihat ponsel adiknya di buang ke tong sampah.
"Gomawo eonni aku pinjam dulu ponsel mu" setelah mengambil ponsel milik jennie, dia langsung mengambil kunci mobilnya dan melangkah keluar.
Saat membuka pintu ruangan lisa, kebetulan sekali ibu dan kakaknya yang lain baru saja sampai dan akan masuk ke dalam ruangan.
"Eomma, irene eonni, jisooni aku izin keluar dulu" rose mencium pipi ketiga orang tersebut lalu melangkahkan kakinya menuju parkiran.
"Adikmu ingin kemana jennie ?" Tanya letha.
"Dia bilang ada urusan, dia habis membanting ponselnya lalu dia membuangnya ke dalam tong sampah. Entah apa yang membuatnya kesal eomma" jawab jennie menjelaskan apa yang dia lihat tadi.
"Tapi tadi dia membawa ponsel juga" sahut jisoo.
"Aku sengaja memberikan ponselku padanya, aku takut terjadi apa-apa ditambah di luar sedang badai salju. Kau bisa melacaknya jika kau mau eonni, ponsel ku selalu aktif gps nya"
Irene mengangguk setuju dengan perkataan adiknya itu, dia segera membuka ponselnya dan segera memantau adiknya lewat gps dari ponsel jennie.
• • •
Rose datang ke agensi untuk menemui seseorang, dia langsung masuk ke dalam ruangan pribadinya untuk mengecek berkas yang telah di siapkan oleh orang suruhanya.
"Kau sudah memastikanya dengan benar ?"
"Sudah nona"
"Akan aku baca dan lihat terlebih dahulu hasil kerjamu" rose dengan santai duduk di kursi kerja nya.
"Di dalam kertas tersebut sudah tertulis dengan sangat lengkap terkait identitas orang yang nona maksud. Saya juga sudah melampirkan beberapa hal penting yang mungkin nona perlukan nanti, di bagian belakang juga terdapat beberapa foto yang saya ambil kemarin"
Rose terdiam mendengar penjelasan bodyguard nya itu, dia masih mencoba untuk memahami dan menerima isi kertas-kertas yang ada di tangannya tersebut. Dia tersenyum ketika membaca beberapa fakta yang dia temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Older
General FictionBercerita tentang seorang anak bungsu yang yang memiliki masa lalu yang kelam dimana dahulu pada saat dia masih kecil, dia selalu menyaksikan sebuah pertengkaran dalam keluarganya. Disamping itu, dia bersyukur karena memiliki 4 kakak dan seorang ibu...