40

2.8K 393 33
                                    

Jennie masuk ke dalam ruangan ICU, sebenarnya dia setiap hari mengunjungi jisoo saat lisa sedang tertidur, tapi entah kenapa hari ini dia sangat merindukan kakak nya itu.

Tepat sudah 7 hari jisoo masih belum ada perkembangan sama sekali terlebih kemarin kakaknya itu sempat mengalami henti jantung. Pikiran jennie pun terbagi dua sekarang karena tadi pagi kakeknya terus mendesak lisa untuk pergi ke tempat kuliah yang dia inginkan tanpa di temani oleh siapapun.

"Eonni kau tidak ingin bangun ? Lisa kita sedang tertekan sekarang. Jika boleh aku minta pada tuhan untuk tidak segera menyembuhkan kaki lisa agar dia tidak pergi sebelum kau bangun"

"Jisoonie aku yakin jika kau sadar pasti kau akan sangat marah pada grandpa, dia setiap hari mengeluarkan kata-kata yang membuat lisa sakit hati. Eomma dan taeyeon imo sudah membujuk grandpa untuk mengurungkan niatnya, tapi kau tau sendiri jika grandpa mu itu keras kepala"

Jennie mengelus lembut pipi jisoo yang menirus "Bangunlah eonni aku mohon, hanya kau yang bisa mempertahankan lisa sekarang. Aku menyayangimu dan aku akan selalu menunggumu disini".

• • •

Lisa sudah berbicara dengan kakeknya, dia menyetujui apa yang diinginkan oleh woobin tapi dengan syarat dia akan tetap berkuliah di Stanford University yang berada di California dan woobin menyetujui syarat yang lisa berikan.

Hari ini lisa memutuskan untuk pergi setelah kakinya di nyatakan sembuh dan sudah memiliki izin dari dokter song karena paru-parunya sudah mulai stabil. Lisa tidak membawa banyak barang hanya laptop, tab serta kamera nya saja yang dia bawa karena kopernya yang dia bawa dari korea sudah hangus terbakar saat di pesawat.

Sedari tadi pergerakan lisa tidak terlepas dari orang-orang terdekat yang memperhatikanya. Lisa sudah siap dengan baju casual nya dan juga totebag sedang nya.

"Aku harap kau bisa memaafkan kakakmu lisa, dia setiap malam menangisimu dan jisoo bahkan saat dipesawat menuju kesini pun dia terus saja menangis. Aku sebenarnya tidak ingin memberitahumu soal ini karena irene yang memintanya, kakakmu itu sedang mengandung dan kandunganya baru berumur 1 minggu"

Lisa senang dengan berita yang disampaikan oleh suho kemarin malam saat dia menjaganya. Dia melirik irene sekilas yang sedang terduduk di sofa dengan suho di sampingnya.

"Jisoo mengalami paru obstruktif kronis yang membuatnya kesulitan untuk bernafas. Penyakit ini merupakan penyakit progresif yang dimana penyakit ini akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Jisoo akan sering sesak dan tidak boleh melakukan aktifitas fisik apapun jika penyakitnya tidak segera ditangani. Transplantasi atau cangkok paru adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkanya"

Disisi lain dia juga merasakan kesedihan yang sangat dalam saat tidak sengaja mendengar percakapam dokter song dengan keluarganya ketika membicarakan kondisi jisoo terlebih sekarang nyawa kakaknya terancam akibat ulahnya.

"Kau benar-benar ingin pergi lili ? Kau tidak mau menunggu jisoonie bangun ?" Rose mulai mengeluarkan suaranya saat lisa sudah sangat siap untuk pergi.

"Biarkan dia mandiri, dia terlalu banyak bergantung pada kalian" sahut woobin.

Lisa tersenyum miris saat mendengar ucapan woobin yang lagi-lagi menyakiti hatinya. Lisa segera memakai hoodie nya dan menyimpan ponselnya di dalam tas. Lisa membalikan tubuhnya dan menatap seluruh keluarganya.

Lisa berjalan ke arah rose lalu memeluknya erat "Aku akan baik-baik saja kau tenang lah, maafkan aku yang sudah membuat jisoonie seperti ini. Aku menyesal membawanya pergi bersamaku".

The OlderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang