Keesokan paginya, Maid Lee mendatangi kamar Jongin lebih awal. Bahkan sebelum jadwal kerja benar-benar di mulai.
"Tuan besar meminta bertemu."Ucapnya.
Jongin berdehem merasakan tenggorokan semakin kering, kesadarannya belum penuh. Namun dia ingat bahwa orang yang semalam datang ke kamar anak-anak ternyata adalah ayahnya.
Sudah dua minggu berkerja dia baru mengetahui rupa ayah dari anak asuhnya. Tentu, keluarga kaya tetapi pikirannya tak sampai jika harus berpikir bahwa mereka orang-orang yang sungguh berkerja keras mencari uang. Pria itu masih lengkap memakai pakaian formal di jam satu malam. Benar-benar seperti orang gila kerja memaksa seluruh tubuh hanya untuk mencari kekayaan.
"Ya, Baiklah."
"15 Menit, bersihkan dirimu, aku akan menunggu dan mengantarmu ke ruangannya."
Jongin mengangguk segera kembali ke dalam kamar, membersihkan diri secara tergesa. Rasa gugup membuat matanya terbuka lebar. Irene tidak pernah bilang bahwa ayah anak asuhnya akan datang. Setidaknya dia tak perlu menuduh pria asing semalam adalah penculik atau sesuatu yang buruk.
Kembali pada tempo waktu itu, Jongin beranjak menatap waspada pria di ambang pintu.
Tubuhnya secara reflek melindungi tubuh kecil di balik punggung "S-siapa kau?!"Ucapnya membuat alis tegas disana terangkat sedikit memicingkan matanya.
Sehun masih betah terdiam mencoba mendekat tetapi Jongin lebih dulu mengangkat tangan, menunjukkan sebuah gerakan agar pria didepannya berhenti.
"J-jangan mendekat."Ucap Jongin sedikit mendorong dada Sehun sontak gerakan itu berhasil membuat dengusan darinya terdengar, mengusap bekas sentuhan kurang ajar dari Jongin. Wajahnya terlihat tidak senang sekarang dan Si Tan menyadarinya.
Derap langkah mendekat Maid Lee tiba membuat Jongin nampak senang tetapi hanya berselang sepersekian detik saat wanita itu justru menarik lengannya kuat, membuat Si Tan berdiri di belakang tubuh.
Wanita itu membungkuk menyesal "Maafkan saya. Seharusnya saya datang lebih awal."Ucapnya.
"Pergilah."Ucap Sehun tanpa menatap Maid Lee, Si Pucat hanya mengibaskan tangan dengan sikap arogan.
Maid Lee pun tak mempermasalahkan menutup pintu sepelan mungkin kemudian menarik Jongin lebih jauh "Siapa tadi? Kenapa membiarkan anak-anak bersama orang asing?"Ucap Jongin menarik tangannya yang di cengkram kuat oleh wanita tua didepannya. Dia butuh penjelasan sekarang.
"Siapa lagi? Memang untuk apa orang asing keluar-masuk mudah di tempat ini?! Lainkali pakai otakmu dulu sebelum bertindak."Ucap Maid Lee terlihat marah.
"Nyonya besar tidak pernah mengatakan apapun. Anda juga, bagaimana bisa saya mengetahuinya?"Ucap Jongin membela diri, tentu dirinya engan di salahkan atas insiden tadi. Lagipula niatnya hanya untuk melindungi anak-anak saja, Maid Lee pikir Si Tan orang pasrah ketika disalahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanny's ✔️
FanfictionHunkai Sekai Kapal Hantu. lebih seram daripada kapal lintas agensi