Sinar lampu menusuk mata membuat Jongin perlahan mengerang, mengucek mata mencoba mengambil lagi kesadaran. Menatap ke sekitar saat otaknya telah mengingat sebab keberadaannya disini, begitu sadar sepenuhnya Jongin turun dari ranjang membuka tirai secara agresif membuat seseorang menoleh dengan tatapan sulit diartikan. Sedikit jengah dan kesal."Jisung baru saja tidur. Apa kau berniat membangunkannya?"Tanya Sehun sarkas. Penampilan pria itu terlihat berbeda dari pagi tadi.
Celana kain hitam beserta kemeja putih bermotif daun-daun salur.
"Ibuku meninggalkan baju ganti dan makan malam untukmu."Ucap Sehun menunjuk sebuah kotak dan pakaian.
Jongin membalas dengan anggukan namun bukannya pergi ke arah meja, pria itu malah berjalan ke sisi lain ranjang. Menatap wajah Jisung yang tertidur setelah meminum obat, tangannya bergerak mengecek suhu badan.
"Demamnya sudah turun."Ucap Jongin bernafas lega.
"Sepertinya kau lebih tertarik pada kesehatan anak-anak daripada diri sendiri."Ucap Sehun sambil membaca beberapa dokumen yang diantar oleh sekretarisnya sore hari tadi.
"Karena itu pekerjaan saya."Jawab Jongin lirih.
"Lainkali sedikit perhatikan dirimu sendiri, Tuan Kim. Aku tidak mau ada berita yang mengatakan bahwa diriku mengeksploitasi manusia secara berlebihan."Ucap Sehun mendengus remeh.
"Ya. Maafkan saya."
"Kalau memang menyesal pergilah makan dan berhenti bersikap menyedihkan."Ucap Sehun.
Jongin melirik kemudian berlalu kearah kursi, makan malam dan berganti baju secepat kilat.
"Terimakasih untuk baju gantinya."Ucap Jongin membungkuk sopan.
"Ambil saja. Jangan mengembalikannya padaku."Ucap Sehun.
"Baik."
"Sebentar lagi Maid Lee akan datang. Haowen lebih membutuhkanmu sekarang."
"Tapi ..."
"Dokter lebih paham keadaan Jisung daripada dirimu. Bersikaplah adil pada anak-anak."Ucap Sehun beranjak merapikan pekerjaannya dan memang tak lama Maid Lee tiba.
Mereka berpamitan beberapa saat sebelum Sehun pulang bersama Si Tan. Didalam mobil hanya berdua, Jongin meneguk ludah bukan perihal mobil Ferrari merah yang di tumpanginya sekarang. Seharusnya dia merasa terhormat untuk pertama kali bisa naik mobil mewah dalam 29 Tahun hidupnya. Tapi perkara sulit sebab orang yang memberikan tumpangan adalah Sosiopat Gila semacam Oh Sehun. Pria berusia 40 Tahun yang tempramental.
Si Peminum Berat; kelakuan buruk lain yang sudah Jongin lihat beberapa kali. Berada di depan TV sepanjang malam sembari menghabiskan dua botol wine sampai menjelang pagi.
Sepulang dari rumah sakit pun Sehun masih sempat-sempatnya menikmati alkohol. Mengenakan celana pendek sepaha juga kaos hitam yang membuat lekukan dada bidangnya terlihat makin menonjol juga gagah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanny's ✔️
FanfictionHunkai Sekai Kapal Hantu. lebih seram daripada kapal lintas agensi