Sehun perlahan membuka kelopak mata meraih ponsel melihat jam masih menunjukkan pukul 4 Pagi.
Kesulitan tidur nyenyak, naru terlelap beberapa jam sudah terbangun. Matanya mengedar sedikit terkejut melihat Jongin tertidur diatas sofa panjang.Bibir tipis itu tersenyum menghadapkan tubuh sepenuhnya kearah Jongin, melihat wajah tenang disana terlelap.
Beberapa saat kemudian, Pria pucat itu beranjak membawakan selimut menutup tubuh Jongin agar terasa hangat.Menyamakan tinggi melihat wajah manis lebih dekat. Mendudukkan diri diatas lantai marmer dingin.
Tak lama Jongin menggeliat merasa ada keanehan mulai membuka mata walaupun terasa berat, menemukan selimut menutupi tubuhnya.
Menoleh ke samping menjumpai Sehun tepat di samping wajahnya.
"Kenapa bangun?"
Jongin justru mendudukkan diri menatap heran Sehun, pria pucat didepannya ikut duduk disamping sampai pundak mereka saling menyentuh.
"Kita bisa hanya duduk bersama semalaman tanpa sex jika kau lelah. Aku tidak keberatan."Ucap Sehun membuat Jongin menunduk menyembunyikan senyumnya.
Sehun mendadak berbaring membuat paha Jongin sebagai bantal "Begini juga tidak apa."
"Bukankah besok kau harus pergi berkerja?"
"Apa kau tidak menginginkannya?"
Jongin diam cukup lama "Tidak juga ... Aku hanya ingin bertanya."
"Kupikir tidak."Ucap Sehun kembali duduk.
"Lagipula terlalu kurang ajar jika aku sampai berani mengatur waktumu."Sambung Jongin pelan.
"Jongin ..."
"Jangan menghiburku."
"Bagaimana jika suatu saat orang-orang tahu?"Tanya Jongin lagi.
"Mereka pasti bergunjing berbicara hal-hal buruk mengenai kita berdua. Sehun, kita bisa berhenti sebelum semua itu terjadi."Ucap Jongin.
"Kenapa kau terus mengatakan perpisahan?"
"Nyatanya tidak ada alasan kita tetap bersama. Bukankah kau menolak untuk berpisah dengannya?"
Sehun menoleh lalu bungkam seolah engan mengungkit masalah pernikahannya.
"Aku hanya ingin bersamamu. Itu saja."Ucap Sehun.
"Sampai kapan?"
"Entahlah."
Jongin menghembuskan nafas meremat selimutnya "Sehun, kau tahu bahwa waktu terus berlalu. Selamanya aku tidak akan menjadi tempat pelarianmu. Ide konyol bahwa aku mau berperan sebagai orang kedua diantara pernikahan kalian."
"Kau orang pertama bagiku."
"Posisiku tetap kotor dimata orang lain."
"Apa kau sebegitunya mengkhawatirkan pandangan orang lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanny's ✔️
FanfictionHunkai Sekai Kapal Hantu. lebih seram daripada kapal lintas agensi