Nanny's

1K 189 33
                                    

Irene mendudukkan diri di kursi menatap putra semata wayangnya yang masih berada dalam dunia sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene mendudukkan diri di kursi menatap putra semata wayangnya yang masih berada dalam dunia sendiri. Memelototi pekerjaan sampai tidak sadar akan keberadaannya, deheman pelan wanita itu membuat Sehun segera menoleh melepas kacamata bacanya "Sejak kapan disini?"

"Itulah, kau lebih memperhatikan pekerjaanmu timbang orang-orang di sekitarmu."

Sehun memilih diam, lagipula sejak dulu pun memang tidak ada satu pun orang yang berada di sekitarnya.

"Anak-anak membutuhkan pengasuh baru secepatnya."

"Aku sedang berusaha mencarikannya."

"Sehun, apa yang sebenarnya dirimu pikirkan? Kau tidak mungkin menemukan pengasuh seperti Jongin lagi. Anak-anak menyukainya tetapi kau justru memecatnya bahkan tanpa persetujuanku sama sekali."Ucap Irene mendengus kecewa. Dia telah menaruh harapan besar pada pemuda tan itu namun mendadak di suatu hari Sehun menelfonnya mengatakan jika Jongin tak lagi berkerja untuk mereka.

"Dia mendapatkan pekerjaan lebih baik di luaran sana. Apa yang bisa kulakukan?"Tanya Sehun. Bohong, Tipuan lain. Sehun sejujurnya tidak pernah mengatakan hubungan yang telah terjadi diantara dia dan Jongin. Irene belum mengetahuinya sedikitpun wanita itu tak tahu-menahu.

Irene berdecak namun tidak ada yang bisa dirinya lakukan ketika itu memang pilihan Jongin sendiri.
Cukup lama mereka kembali berbincang ketika suara ketukan pintu terdengar, Maid Lee tiba dengan seseorang di belakangnya.

"Maaf, Tuan. Ada yang ingin menemui anda."Ucapnya.

Irene yang cukup sadar diri segera beranjak meninggalkan ruang kerja putranya memberikan waktu kedua pria dewasa disana berbincang. Pikirnya itu adalah rekan kerja, Tapi pria itu adalah dokter yang telah merawat Sehun selama bertahun-tahun tanpa sepengetahuan sang ibu.

"Jadi, kenapa kau membohonginya? Mengatakan mengenai hubungan kalian berdua pada ibumu."Tanya Dokter Park.

"Aku tidak tahu, hanya kalimat itu yang bisa kupikirkan. Setelah beberapa minggu aku memikirkan banyak kejadian diantara kita. Aku masih belum siap menjalin hubungan dengan siapapun."

"Lalu kau mengatakan kebohongan itu agar dia bisa pergi? Dengan kesalahpahaman yang kau buat sendiri?"

Sehun mengangguk "Ucapannya sama sekali tidak salah. Dia benar bahwa aku tidak ingin istriku pergi agar diriku bisa tetap mengingat tujuan rasa benciku. Saat dia mengatakannya membuat aku kesulitan menahan diri."Ucapnya mengepalkan tangan merasakan tangannya gemetar kuat.

Dokter Park menyadarinya, tangannya mengalami tremor.

"Dan kenapa dirimu berusaha mencarinya lagi? Bukankah tujuanmu membuat dia pergi telah berhasil."

"Aku tidak tahu. Aku tidak tahu ... Yang kurasakan sekarang hanya sesuatu entah apa mendorongku untuk segera menemuinya lagi."

"Walaupun dirimu tahu mungkin amarahmu akan muncul lagi dan menyakitinya lagi? Kau masih tetap berusaha menemuinya?"

Nanny's ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang