Nafas Jongin terengah-engah, peluh di sekujur tubuh. Kulit kecoklatan mengkilat terpapar cahaya lampu kamar. Mata sayu sedikit menunjukkan penyesalan serta kebingungan menatap punggung pucat lebar tanpa sehelai benang tengah duduk di tepi ranjang.Apa Jongin terjatuh? Ya, dia terperosok jauh ke dalam jurang.
Sehun bertingkah lagi, Memakai pakaiannya setelah mendapatkan kepuasaan semalam suntuk. Pria itu pergi tanpa mengatakan apapun, kembali ke rutinitasnya.
Berkerja tanpa pulang selama berhari-hari. Dia bilang semua akan baik-baik saja karena mereka saling menikmati, Tapi apakah benar begitu?
Jongin seperti dikendalikan sesuatu yang tidak dia ketahui. Sehun orang jahat, dia mengatakan sesuatu yang pasti membuat Jongin luluh kemudian akan menyesalinya keesokan harinya.
Seminggu tanpa kabar setelah meninggalkan Jongin seperti seorang pemuas. Sehun kembali pulang, bertingkah baik menerobos masuk ke kamar Jongin, memeluknya yang saat itu baru saja terlelap.
Memaksa Jongin luluh pada perkataannya, dengan pasrah membuka kaki dan melucuti pakaian lagi.
Jongin menangis saat mereka melakukannya kali ini namun Sehun sama sekali tidak menyadarinya.
Pria itu hanya mengejar kepuasaan seorang diri setelah pagi tiba, penyesalan Jongin terulang lagi.Rasa sakitnya terulang selama berbulan-bulan. Lalu kenapa Jongin masih bertahan? Nuraninya melekat pada satu tempat.
Menatap Haowen yang sedang terlelap sambil menahan tangisannya. Batinnya terluka jika ada Sehun lain kelak maka dirinya yang lain pun akan hadir.
Jongin juga ingin menyerah, dia tidak mau lagi berada disana. Dijadikan tempat pelarian ketika dia mulai terbawa arus jauh lebih berbahaya, menjatuhkan segala hal pada dirinya menempatkan kemuliaannya pada seorang pria yang bahkan tidak memiliki perasaan sama."Nyinyii."
Jongin segera mengusap air mata menoleh kearah ranjang dimana Jisung berada "Kenapa?"
"Gendonggg."
"Tidak bisa tidur ya?"
"Hng."
Jongin tertawa kecil membuka tangan lebih lebar membiarkan balita itu melompat kearahnya.
"Kita bisa berjalan-jalan sebentar."Ucapnya membuka pintu berjalan-jalan kecil mengelilingi mansion.Bibirnya sedikit menyenandungkan nyanyian pengantar tidur cukup lama sampai kakinya terasa pegal.
Membaringkan lagi Jisung ke ranjang setelah dirasa sudah terlelap. Jongin keluar dari kamar berniat menuju kamar namun kehadiran Sehun membuatnya menghentikan langkah.
Tangan tan itu mengepal di belakang tubuhnya "Kurasa kau tidak mendengar kedatanganku."Ucap Sehun berniat mendekat memberikan pelukan namun Jongin segera menghindar.
"Aku lelah. Aku ingin segera tidur."Ucap Jongin berjalan pergi kearah kamar.
Sehun mengikuti duduk pada tepian ranjang mendadak memberikan pijatan pada kaki Jongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanny's ✔️
FanfictionHunkai Sekai Kapal Hantu. lebih seram daripada kapal lintas agensi