Dua kaleng bir saling berbenturan sebelum orang-orang yang tengah duduk di sebuah kedai ayam goreng meneguknya. Kebetulan Baekhyun baru saja selesai dari kerja Shift Malamnya sebelum Si Tan secara mendadak mengabarinya bahwa dia hari ini sedang lowong dan tidak akan mengurus bayi orang kaya lagi.
Jongin meletakkan kaleng bir agak kasar setelah meminumnya merasa lega, mengusap dagu mengenakan punggung tangan lalu meraih potongan ayam di balur adonan tepung yang gurih, renyah dan berbau sedap.
"Astaggaaaaa, ini baru makanan. Rasanya seperti kembali hidup."Ucap Jongin kagum. Dia bisa menghabiskan dua potong ayam kalau begini.
"Nikmati saja. Jadi, kenapa mendadak libur?"
"Entahlah, kupikir ayahnya anak-anak ingin mengasuhnya sendiri. Asal kau tahu, orang itu bahkan tidak pulang selama berminggu-minggu lalu kemudian menerobos masuk ke kamar membuatku jantungan saja. Siapa yang tahu ada perampok mau membobol rumah orang kaya kan?"Cerocos Jongin sembari mengunyah ayamnya.
Baekhyun mengangguk paham "Masih punya sisi baik rupanya. Kau bilang anak-anaknya di telantarkan."
"Hm, Karena orang dewasa disekitarnya selalu sibuk. Anak-anak jadi tidak sempat merasakan kasih sayang mereka. Kupikir itu akan berimbas pada saat keduanya dewasa nanti. Mereka bahkan tidak menangis saat tahu tidak anak siapapun di sekitarnya. Aku pernah terpaksa meninggalkan mereka selama 15 menit karena pencernaan ku bermasalah."
"Bukan karena mereka terlalu fokus bermain?"
"Baek, Anak-anak memang memiliki ketertarikan pada sekitarnya lebih dari orang dewasa bisa saja terlalu obsesi pada satu hal tetapi itupun takkan bertahan lama, mereka masih tidak sabaran."Jelas Jongin membuat Baekhyun mengangguk faham.
"Lalu orang seperti apa ayah mereka?"
"Maksudnya?"
Baekhyun mendengus menatap dengan lirikan malas dan jengah "Tidakkah kau paham maksudku? Kau bilang nenek mereka punya bisnis Kosmetik. Ibunya punya agency. Ayahnya?"
Jongin terdiam bergumam mencoba berpikir orang seperti apa ayah dari anak asuhnya. Namun dirinya pun belum cukup mengerti karena mereka baru berjumpa beberapa kali.
"Aku tidak tahu. Yang jelas dia terlihat sangat sibuk."
"Ck, Tapi kau betah dengan pekerjaan barumu kan?"
Mengedikkan bahu memilih menikmati potongan ayam lain, dia belum genap sebulan disana. Jongin belum bisa memastikan lagipula dilihat dari analisis dan observasi sederhananya anak-anak memiliki sedikit perkembangan baik. Haowen seperti bayi gajah dengan hidung mancungnya, sangat gempal dan sehat berbeda dari saat pertama bertatap muka dulu.
Jisung juga jadi lebih aktif tidak hanya bermain di satu tempat saja. Awalnya balita itu engan beranjak dari zona bermainnya namun akhir-akhir ini sulung jadi lebih senang berlarian. Dia belajar berjalan sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanny's ✔️
FanfictionHunkai Sekai Kapal Hantu. lebih seram daripada kapal lintas agensi